REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Masjid Istiqlal sekaligus yang juga menjadi Rais Syuriyah PBNU, Prof KH Nasaruddin Umar merupakan salah satu tokoh yang dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto ke Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) kemarin.
Saat ditanya apakah Prabowo menunjuknya sebagai menteri agama, Prof Nasaruddin hanya berucap syukur ditunjuk sebagai salah satu menteri kabinet dalam pemerintahan yang baru. Soal pos kementeriannya, menurut dia, akan diumumkan secara resmi oleh presiden.
"Alhamdulillah, tetapi kementeriannya akan diumumkan Pak Prabowo," ujar Prof Nasaruddin saat dihubungi Republika pada Selasa (15/10/2024).
Kuat dugaan Nasaruddin akan menjadi menteri agama yang baru. Apalagi, Prabowo tidak memanggil Yaqut Cholil Qoumas yang sekarang menjabat sebagai menteri agama.
Sebelumnya, ada 49 nama calon menteri yang dipanggil calon presiden terpilih Prabowo Subianto, pada Senin (14/10/2024). Puluhan nama calon menteri tersebut, satu persatu dipanggil hadir menghadap Prabowo di rumah kediamannya di Jalan Kertanegara IV di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Saat dipanggil Prabowo, Prof Nasaruddin mengaku terkejut saat dirinya dipanggil untuk datang ke kediaman pribadi Presiden. Mantan wakil menteri agama imi diminta untuk membantu sebagai menteri di kabinet periode 2024-2029.
"Saya betul-betul kaget ya. Saya enggak menyangka dan saya kaget, saya enggak pernah membayangkan," ujar Prof Nasaruddin kepada wartawan usai keluar dari rumah Prabowo.
Prof Nasaruddin sendiri merupakan salah satu calon menteri yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Ia kini menjabat sebagai Rais Syuriah PBNU. Calon menteri yang berasal dari NU lainnya adalah Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Nusron Wahid, dan Arifatul Choiri Fauzi.
Tidak hanya memanggil tokoh-tokoh NU, Prabowo juga memanggil Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Dia dipercaya Prabowo sebagai menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dengan ditemani Wakil Menteri.