REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW adalah teladan yang sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, baik spiritual, sosial, maupun kepemimpinan. Beliau memiliki prinsip-prinsip sukses yang bisa diteladani.
Nabi Muhammad juga merupakan salah satu orang paling sukses sepanjang sejarah atau sebagaimana dikatakan Michael H. Hart:
“Dia adalah satu-satunya pria dalam sejarah yang sangat sukses dalam hal agama dan duniawi.”
Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada umatnya cara meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Dilansir dari aboutislam, berikut lima prinsip utama kesuksesan menurut Nabi Muhammad:
1. Mulailah dari yang Lebih Mudah
Jika Anda ingin mencapai tujuan tertentu, misalnya ingin memiliki sepuluh ribu folower di media sosial, maka Anda tidak dapat mengharapkan hal itu akan meledak dalam beberapa bulan atau beberapa hari.
Sayyudah Aisyah berkata:
"Rasulullah SAW tidaklah memilih di antara dua perkara, melainkan beliau akan memilih yang paling ringan di antara kedua pilihan tersebut. (HR Bukhari)
Pilihan yang lebih mudah di sini adalah memulai dari yang paling memungkinkan. Mulailah membuat video secara rutin hingga Anda mencapai tujuan yang menurut Anda mustahil.
2. Menemukan Keuntungan dalam Kerugian
Ketahuilah bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Anda mungkin tidak tahu alasannya, tetapi Allah mengetahuinya dengan sangat baik dan Anda akan belajar dari kejadian ini.
Allah SWT berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah: 5-6).
Ketika Anda menghadapi masalah, pasti akan ada peluang. Jadi untuk meraih kesuksesan, abaikan masalah dan fokuslah pada peluang.
3. Ubah Minus menjadi Plus
Kisah ini akan menjelaskan semuanya kepada Anda. Setelah perang Badar, sekitar tujuh puluh orang kafir ditawan sebagai tawanan perang.
Nabi Muhammad mengumumkan bahwa jika salah satu dari mereka mengajari sepuluh Muslim cara membaca dan menulis, mereka akan dibebaskan.
Ini adalah sekolah pertama dalam sejarah Islam, di mana para siswanya adalah Muslim dan para gurunya bukan hanya non-Muslim, tetapi juga musuh -musuh Muslim.
4. Bertahap
Inilah cara terbaik untuk melakukan perubahan sosial. Jika kita menganalisis ayat-ayat yang diturunkan pada 13 tahun pertama, semuanya tentang surga, api neraka, syirik, dan sebagainya. Namun, setelah hati umat Islam melunak dan mereka berhijrah ke Madinah, Allah menurunkan hukum-hukum tersebut secara bertahap.
Misalnya saja minuman keras, Allah mengetahui bahwa orang-orang itu banyak minum dan sudah terbiasa, maka perhatikan bagaimana minuman keras dilarang secara bertahap melalui tiga ayat Alquran ini:
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” (QS Al-Baqarah [2]:219)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati sholat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan..."(QS An-Nisa' [4]:43)
Di sini Allah hanya mengharamkan minum sebagian, kalau sedang sholat tidak boleh minum. Lalu, pada ayat berikutnya, barulah Allah mengharamkan sepenuhnya.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung". (QS Al-Ma'idah [5]:90)
5. Perdamaian, Bukan Kekerasan
Kebanyakan non-Muslim mengira bahwa Islam disebarkan dengan pedang , tetapi sebenarnya sebaliknya. Misalnya, ketika Makkah ditaklukkan, semua musuh Nabi dibawa ke hadapannya.
Tentu saja, Anda mungkin berpikir bahwa Nabi Muhammad berkata: “Bunuh mereka semua, wahai orang-orang kafir yang jahat!” Namun, sebeliknya, beliau justru berkata:
"Pergilah, kamu bebas".
Maka jelaslah mereka terkejut dan perilaku semacam ini berdampak ajaib bagi mereka, hingga mereka langsung menerima Islam.
Itulah adalah lima prinsip utama kesuksesan yang dapat dipelajari dari Nabi Muhammad SAW.