Selasa 08 Oct 2024 07:06 WIB

Mayoritas Peserta Vokasi Ruang Amal Indonesia Terserap di Dunia Kerja

Ruang Amal Indonesia berkomitmen ciptakan talenta siap kerja

Peserta Amal Vokasi yang digelar Rumah Amal Indonesia
Foto: Dok Istimewa
Peserta Amal Vokasi yang digelar Rumah Amal Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG- Program Amal Vokasi berupa pelatihan menjahit skema operator jahit sepatu yang dilaksanakan oleh Ruang Amal Indonesia dan PT. PNM pada 9-14 September 2024 lalu kini kembali membuahkan hasil.

Berdasarkan informasi dari Anjungan Siap Kerja KITB, lebih dari 50 persen peserta pelatihan telah mendapatkan panggilan kerja di PT Yih Quan Footwear yang berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Baca Juga

Jumlah ini, menurut Tim Anjungan Siap Kerja KITB akan terus bertambah, mengingat sebagian besar peserta telah mengikuti interview dan medical check-up.

PIC Program Amal Vokasi Ruang Amal Indonesia, Dewi Ayu Soleha,  menyebutkan dari 53 peserta yang telah mengikuti pelatihan, sebanyak 27 orang diantaranya telah diterima kerja. Sisanya masih menunggu panggilan kerja dan sebagian lainnya menunggu interview kembali.

“Alhamdulillah, dari 53 peserta yang mengikuti program Amal Vokasi berupa pelatihan menjahit yang kami laksanakan bersama PNM, 45 peserta atau sekitar 84 persen di antaranya sudah mengikuti interview. Sisanya masih menunggu jadwal interview pada batch selanjutnya. Adapun yang sudah mulai bekerja sudah ada 27 orang,” kata dia, dalam keterangannya, Selasa (8/10/2024). 

Sementara itu, CEO Ruang Amal Indonesia, Slamet, menyatakanProgram Amal Vokasi Ruang Amal Indonesia ini didesain dengan mengitegrasikan antara pelatihan dan penempatan kerja di dunia industri, agar peserta pelatihan dapat langsung terserap kerja.

Menurutnya, dengan skema integrasi antara pelatihan dan penempatan kerja bagi para dhuafa di dunia industri akan dapat mempercepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

“Ruang Amal Indonesia berupaya untuk menghadirkan program yang akseleratif untuk pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui Amal Vokasi yang mengintergasikan antara pelatihan dan kebutuhan dunia kerja. Hal ini juga sesuai dengan RPJPN 2025-2045 yang baru saja disahkan,” ujar Slamet.

Salah satu peserta asal Batang, Maulin Nahdhiyah (20) merasa sangat berbahagia atas kesempatannya bisa mengikuti pelatihan dan pendampingan penempatan kerja di KITB.

Ia berharap agar program seperti ini dapat diperbanyak agar semakin banyak memberikan kesempatan kerja bagi anak-anak muda di Batang dan sekitarnya.

“Saya menyampaikan terimakasih kepada Ruang Amal Indonesia dan PNM yang telah memberikan pelatihan menjahit, sehingga saya sudah bekerja saat ini,” ucap Maulin Nadhiyah.

Selain pelatihan menjahit, melalui program Amal Vokasi, Ruang Amal Indonesia juga mengadakan program pelatihan bahasa Jepang untuk anak-anak dhuafa untuk skema magang dan SSW (spesific skill worker) dan pelatihan instruktur Bahasa Jepang untuk penyandang disabilitas yang akan disalurkan ke LPK-LPK mitra Ruang Amal Indonesia sebagai instruktur bahasa Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement