Senin 23 Sep 2024 17:07 WIB

BPS: Indeks Kepuasan Haji Meningkat dengan Nilai Sangat Memuaskan

IKJHI 2024 mendapatkan nilai mencapai angka 88,20.

Jamaah haji Indonesia berdoa di maktab pada Hari Arafah, Sabtu (15/6/2024). Jamaah haji seluruh dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada puncak musim haji 2024.
Foto:

Petugas Responsif

Ia menyampaikan, keberadaan petugas haji yang memberikan informasi termasuk paling banyak diapresiasi jamaah. “Cara pengaturan jamaah haji juga diapresiasi, akses dan kecepatan petugas haji dalam merespons jamaah juga paling banyak mendapatkan penghargaan dari jamaah. Selain itu, dengan adanya inovasi Kawal Haji juga menjadi apresiasi dari jamaah,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan, semua jenis layanan haji telah mencapai kriteria sangat memuaskan, kecuali layanan tenda dan konsumsi Armuzna yang masih memerlukan banyak perbaikan. Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengemukakan, meski masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan haji 2024, tetapi ia mengapresiasi hasil survei BPS yang menyatakan penyelenggaraan haji di tahun 2024 secara umum sangat memuaskan.

“Alhamdulillah upaya kita untuk melakukan perbaikan-perbaikan di tahun 2024 ini juga membuahkan hasil yang baik menurut hasil BPS, dan kami juga merasakan seperti itu. Memang masih ada beberapa catatan penting, seperti akomodasi yang perlu mendapatkan perbaikan signifikan di masa yang akan datang, khususnya pada puncak haji, itu akan menjadi perhatian kami,” ujar Hilman.

Selain itu, ia menyampaikan terkait tenda bagi jamaah haji juga akan terus diperbaiki untuk penyelenggaraan haji ke depan agar bisa mengakomodasi seluruh jamaah. Selain itu, lanjut Hilman, skema tanazul juga menjadi salah satu alternatif yang akan ditawarkan untuk mengurai kepadatan di Mina.

"Berdasarkan survei tadi bahwa memang mengenai tenda, masalah kepadatan perlu perbaikan. Mungkin proyeksinya, tanazul yang kita siapkan tahun lalu, akan diambil dan bisa diterapkan untuk tahun yang akan datang," kata Hilman.

"Saya kira itu salah satu rekomendasinya yang saya tangkap dari hasil survei," sambungnya.

Hilman menjelaskan, yang dimaksud dengan tanazul adalah jamaah yang memilih tinggal di hotel terdekat Jamarat bukan di tenda Mina. "Nanti kita siapkan kategori-kategori khusus karena bagaimana pun tanazul itu sudah ada, tapi sifatnya voluntary, belum by design," kata Hilman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement