REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kelompok perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah, telah mengumumkan pada Ahad (22/9/2024), telah meluncurkan puluhan roket ke pangkalan militer dan kompleks industri militer Israel di Haifa Utara.
Serangan tersebut menandai pembalasan awal kelompok besutan Hasan Nasrallah itu terhadap serangan teror pager dan walkie talkie Israel yang dilakukan pada pekan lalu.
BACA JUGA: 3 Tantangan Alquran yang tak Mampu Dijawab Orang Kafir Hingga Detik Ini
Apa saja yang sebenarnya menjadi target utama serangan Hizbullah? Berikut perincian yang dilansir dari Palestine Chronicle.
Pangkalan Udara Ramat David
Salah satu target utama operasi Hizbullah adalah Pangkalan Udara Ramat David, di tenggara Haifa, di Israel utara. Militer Israel mengatakan, dari 15 roket yang ditembakkan ke Pangkalan Udara Ramat David, hanya delapan yang berhasil dicegat oleh pertahanan udara.
Roket salvo tambahan menargetkan area dekat Haifa dan wilayah Galilea yang diduduki, dengan laporan sedikitnya 100 roket mengenai area tersebut. Menurut jaringan berita Lebanon Al-Mayadeen, ketika situasi meningkat, sensor militer Israel memberlakukan pembatasan penerbitan informasi mengenai serangan yang sedang berlangsung di Pangkalan Udara Ramat David.
Beberapa bulan lalu, media militer Hizbullah menerbitkan adegan-adegan terperinci dari pangkalan itu dalam sebuah video yang direkam oleh pesawat nirawak kelompok itu, yang dikenal sebagai Hudhud (Si Hoopoe).
Dalam video itu, kelompok itu mengungkapkan identitas kepala pangkalan itu, Asaf Eishd. Lebih jauh, video itu menggambarkan secara terperinci tata letak pangkalan itu dan memperlihatkan pengawasan siang dan malam terhadap pangkalan itu, yang menyingkapkan pengetahuan mendalam yang dimiliki oleh perlawanan Lebanon tentang bank sasarannya.
Halaman selanjutnya ➡️