REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN — Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan pada Ahad (22/9/2024), mereka telah mengidentifikasi dan menangkap jaringan yang berafiliasi dengan Israel yang beroperasi di enam provinsi di Iran.
Dalam sebuah pernyataan, IRGC mengonfirmasi bahwa mereka telah menangkap 12 agen yang bekerja sama dengan rezim Zionis yang dilaporkan terlibat dalam perencanaan untuk mengganggu keamanan rakyat Iran, lapor Al-Mayadeen, Ahad (22/9/2024).
IRGC menekankan, upaya ini merupakan bagian dari agenda Israel yang telah melakukan serangkaian tindakan anti keamanan di Iran setelah gagal mencapai tujuannya di Gaza dan Lebanon.
Pada pertengahan Juni, pasukan intelijen Iran menangkap seorang individu di provinsi tengah Qom atas tuduhan berafiliasi dengan badan mata-mata Mossad Israel dan bekerja sama dengan outlet media asing yang terlibat dalam propaganda anti-Iran.
Agen tersebut ditahan setelah beberapa kali berupaya memicu kerusuhan menyusul kematian tragis Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada September 2022, Tasnim melaporkan. Dia juga dituduh membuat pernyataan yang merendahkan otoritas Iran dan penegak hukum secara daring.
Penyelidikan menyeluruh mengungkap dokumen yang mengonfirmasi hubungan agen tersebut dengan Mossad dan kolaborasi dengan saluran televisi satelit anti-Iran yang berbasis di luar negeri. Terdakwa dilaporkan diserahkan kepada otoritas kehakiman untuk tindakan hukum.
Sebelumnya, terjadi penangkapan pada awal Juni di provinsi barat laut Ardabil, tempat pasukan intelijen Iran menahan orang lain atas tuduhan spionase untuk Mossad. Buronan tersebut, yang dicari oleh Kementerian Intelijen Iran, ditangkap setelah ada perintah dari Kantor Kejaksaan di Provinsi Ardabil.
Biro Media Kantor Kejaksaan provinsi melaporkan, agen Mossad tersebut menjaga kontak dekat dengan perwira intelijen Israel tingkat tinggi melalui media sosial dan mengumpulkan informasi penting untuk mereka dengan menyamar sebagai editor berita.
Agen tersebut telah melakukan perjalanan ke beberapa provinsi untuk mencari perlindungan dan berusaha meninggalkan Iran sebelum ditangkap dalam operasi mendadak di Provinsi Ardabil. Setelah penangkapan tersebut, Mossad dilaporkan mengambil tindakan segera untuk menutup akun pengguna agen tersebut dan menghapus informasi terkait.