Ahad 22 Sep 2024 19:00 WIB

Anggota Kongres AS: Rakyat Palestina itu Manusia Juga

Dunia harus membantu Palestina terbebas dari kebiadaban Israel.

Anggota kongres Amerika Serikat (AS), Rashida Tlaib.
Foto: AP Photo/Paul Sancya
Anggota kongres Amerika Serikat (AS), Rashida Tlaib.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang anggota Kongres AS mengecam rekan-rekannya pada Kamis (19/9) yang tetap diam atas pembunuhan terhadap rakyat Palestina, termasuk bayi-bayi, di Jalur Gaza karena mereka itu adalah juga manusia.

"Kita sedang menyaksikan salah satu kejahatan kemanusiaan yang paling terdokumentasi dalam sejarah manusia. Ini adalah anak-anak yang tidak sempat merayakan ulang tahun pertama mereka. Kita tidak boleh menganggap situasi ini normal-normal saja," kata Rashida Tlaib di Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Baca Juga

Pernyataan Tlaib mencuat setelah Kementerian Kesehatan Gaza merilis dokumen setebal 649 halaman yang memuat nama setiap warga Palestina yang teridentifikasi tewas di Jalur Gaza. Daftar tersebut mencatat 34.344 warga Palestina yang dibunuh Israel dalam serangan genosidanya di Gaza. Daftar tersebut mencantumkan nama, usia, jenis kelamin, dan nomor identitas mereka.

"Rekan-rekan saya terus berdiam diri. Saya bertanya-tanya apakah karena bayi-bayi ini adalah orang Palestina? Mereka hanya anak-anak, itu saja. Mereka anak-anak. Saya tidak percaya saya harus terus-menerus mengingatkan rekan-rekan saya bahwa orang Palestina itu juga manusia," kata Tlaib.

Dia menyebut bahwa 14 halaman pertama dokumen tersebut memuat nama-nama bayi.

"Saya berharap rekan-rekan saya melihatnya. Mereka belum genap berusia satu tahun ketika mereka dibunuh. Empat belas halaman berisi nama-nama bayi, yaitu 710 bayi yang dibunuh oleh Pemerintah Israel. Ini bukanlah pertahanan diri. Ini genosida," katanya menambahkan.

Ia juga mengkritik banyak rekannya yang terus mengirim bom ke Israel. "Ini tidak bekerja tanpa lelah untuk gencatan senjata. Jika pemerintahan Biden-Harris menginginkan gencatan senjata, mereka harus berhenti mengirim bom dan senjata. Kita harus berhenti mempersenjatai dan mendanai genosida."

Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Hampir 41.300 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 95.500 orang lainnya terluka, kata otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah kantong Palestina tersebut mengungsi di tengah blokade yang berkelanjutan serta memicu krisis pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Pengadilan Internasional. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement