Senin 16 Sep 2024 03:14 WIB
Maulid Nabi Muhammad

Maulid Bukan Hanya Milik NU, Tokoh Muhammadiyah Ini Pun Karang Maulid Nabi

Karya Risalah Maulid itu berisi syair-syair pujian kepada Rasulullah SAW.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: A.Syalaby Ichsan
KH Muhammad Wardan Diponingrat.
Foto:

Menurut Isngadi dalam artikelnya, "Tradisi dan Instruksi Muhammadiyah tentang Maulid Nabi" (2021), Muhammadiyah sama halnya dengan umumnya umat Islam di Indonesia. Warga Persyarikatan pun terbiasa mengadakan peringatan Maulid Nabi. Dapat pula dikatakan, lanjut Isngadi, peringatan maulid Nabi sudah menjadi tradisi Muhammadiyah.

"Bahkan risalah Maulid Nabi yang beberapa kali dibaca saat puncak acara sekaten kraton Yogyakarta adalah risalah maulid nabi yang dihimpun oleh RH Wardan Diponingrat, yakni ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah 1959-1985," katanya.

Bagi Muhammadiyah, peringatan Maulid Nabi merupakan sebuah hal yang penting untuk dilakukan. Pada 1976, misalnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sampai-sampai merasa perlu untuk mengeluarkan instruksi. Isi imbauan itu adalah, agar unsur-unsur Pimpinan Muhammadiyah, terutama Pimpinan Muhammadiyah Daerah dan Pimpinan Muhammadiyah Cabang mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

photo
Kader-kader Muhammadiyah (ilustrasi) - (ANTARA)

 Dalam instruksi yang ditandatangani oleh wakil ketua II PP Muhammadiyah, HM Djindar Tamimiy dan seketaris I PP Muhammadiyah, Haji Djarnawi Hadikusuma itu disebutkan bahwa tanggal pelaksanaan peringatan Maulid Nabi itu diserahkan kepada PMD (sekarang pimpinan daerah Muhammadiyah/PDM) dan PMC (pimpinan cabang Muhammadiyah/PCM) masing-masing. Maka, momennya tidak harus tanggal 12 Rabiul Awal tahun Hijriyah, melainkan boleh dilaksanakan atau digeser ke tanggal berapa pun.

Tidak cukup sekadar instruksi, Ketua PP Muhammadiyah kala itu, KH AR Fachruddin (Ketua PP Muhammadiyah 1968-1990) juga menulis di Suara Muhammadiyah nomor 5 tahun 1976 yang pada intinya mengingatkan ulang arti penting peringatan Maulid Nabi bagi dakwah Islam dan syiar Muhammadiyah. "Dari beberapa dokumen di atas dapat disimpulkan bahwa mengadakan peringatan Maulid Nabi dan menggeser tanggal peringatannya sudah menjadi tradisi Muhammadiyah," simpul Isngadi.

 

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement