Senin 09 Sep 2024 15:17 WIB

Mengenal Kitab Barzanji, Kitab Rujukan saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad

Kitab Barzanji sangat terkenal saat perayaan Maulid Nabi Muhammad.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Kitab Barzanji sangat terkenal saat perayaan Maulid Nabi Muhammad. Foto:  Kitab Barzanji.
Foto:

Lalu, pemimpin umat Islam dalam Perang Salib, Salahuddin Yusuf al-Ayyubi mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW secara massal. Karena, menurut dia, semangat juang Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal kecintaan umat Islam kepada nabi mereka.

Sebenarnya, menurut Ustadz M Syukron Maksum, hal itu bukan gagasan murni Salahuddin melainkan usul dari iparnya, Muzaffaruddin Gekburi yang menjadi semacam bupati di Irbil, Surya Utara.

Untuk mengimbangi maraknya peringatan Natal oleh umat Nasrani, Muzaffaruddin sering menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi di istananya. Hanya saja, perayaannya bersifat lokal dan tidak setiap tahun.

Adapun Salahuddin ingin agar perayaan Maulid Nabi menjadi tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia dengan tujuan meningkatkan semangat juang, bukan sekadar perayaan ulang tahun biasa.

Ketika Salahuddin meminta persetujuan dari khalifah di Baghdad, yakni An-Nashir ternyata khalifah setuju. Maka, pada musim ibadah haji bulan Dzulhijjah 579 H/ 1183 M, Salahuddin sebagai penguasa Haramain mengeluarkan instruksi kepada seluruh jamaah haji agar jika kembali ke kampung halaman masing-masing segera mensosialisasikan kepada masyarakat Islam di mana saja berada bahwa mulai tahun 580 H/ 1184 M tanggal 12 Rabiul Awal dirayakan sebagai Maulid Nabi dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat umat Islam.

Mengadakan Sayembara

Salah satu kegiatan yang diprakarsai oleh Sultan Salahuddin pada peringatan Maulid Nabi yang pertama kali tahun 580 H/1184 M adalah menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat nabi beserta puji-pujian bagi nabi dengan bahasa yang seindah mungkin.

Seluruh ulama dan sastrawan kemudian diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Hingga akhirnya yang menjadi pemenangnya adalah Syekh Ja'far Al-Barzanji.

Pernyata, peringatan maulid nabi yang diselenggarakan Sultan Salahuddin itu membuahkan hasil yang positif. Semangat umat Islam menghadapi Perang Salib bergelora kembali.

Salahudin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga pada tahun 583 H/ 1187 M Yerusalem berhasil direbut oleh Salahuddin dari tangan bangsa Eropa dan Masjidil Aqsa menjadi masjid kembali sampai hari ini.

Kitab Maulid Berzanji sendiri sampai sekarang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan diajarkan di banyak pesantren dan madrasah di seluruh dunia Islam. Di Indonesia, Kitab Berzanji juga dikenal dengan sebutan "Syair Maulid" dan sering dibacakan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement