Ahad 08 Sep 2024 14:43 WIB

Saat 8 Drone Canggih Amerika Serikat Berjatuhan di Tangan Kaum Sarungan Houthi Yaman

Houthi Yaman berjanji untuk bela saudara Gaza Palestina

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Pesawat tanpa awak (Drone) Angkatan Udara AS (Ilustrasi). Houthi Yaman berjanji untuk bela saudara Gaza Palestina
Foto: VOA
Pesawat tanpa awak (Drone) Angkatan Udara AS (Ilustrasi). Houthi Yaman berjanji untuk bela saudara Gaza Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA- Kelompok Ansarullah (Houthi) mengumumkan pada hari Sabtu (8/9/2024) bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak MQ-9 milik Amerika Serikat (AS) ketika pesawat tersebut melakukan “tindakan bermusuhan” di wilayah udara Provinsi Marib di pusat negara tersebut.

Hal ini disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara militer Ansarullah, Yahya Saree, yang mengatakan: “Dengan pertolongan Allah, pertahanan udara Yaman berhasil menembak jatuh pesawat tak berawak MQ-9 milik Amerika Serikat ketika pesawat tersebut melakukan tindakan permusuhan di wilayah udara Provinsi Marib.”

Baca Juga

“Ini adalah pesawat kedelapan dari jenis ini yang berhasil ditembak jatuh oleh angkatan bersenjata Yaman selama pertempuran Penaklukan yang Dijanjikan dan Jihad Suci untuk mendukung Gaza,” tambahnya.

Pasukan mereka akan terus melakukan tugas mereka “untuk memenangkan keluhan rakyat Palestina dan membela Yaman”, kata Sareei.

Sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza, yang telah menghadapi perang Israel yang menghancurkan dengan dukungan Amerika Serikat sejak 7 Oktober, Ansarullah telah menargetkan kapal-kapal pengangkut Israel atau kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudra Hindia dengan rudal dan rudal.

Sejak awal tahun ini, koalisi yang dipimpin Amerika Serikat telah meluncurkan serangan udara yang dikatakannya menargetkan “situs-situs Houthi” di berbagai wilayah Yaman sebagai tanggapan atas serangan angkatan lautnya, yang dari waktu ke waktu dibalas oleh kelompok tersebut.

Dengan intervensi Washington dan London serta meningkatnya ketegangan di bulan Januari, Ansarullah (Houthi) mengumumkan bahwa mereka kini menganggap semua kapal Amerika Serikat dan Inggris sebagai target militer mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement