Dalam hadits lain, yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW bersabda,
يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِي يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَيْسَ قِرَاءَتُكُمْ إِلَى قِرَاءَتِهِمْ بِشَيْءٍ وَلَا صَلَاتُكُمْ إِلَى صَلَاتِهِمْ بِشَيْءٍ وَلَا صِيَامُكُمْ إِلَى صِيَامِهِمْ بِشَيْءٍ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَحْسِبُونَ أَنَّهُ لَهُمْ وَهُوَ عَلَيْهِمْ لَا تُجَاوِزُ صَلَاتُهُمْ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ
"Akan muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Alquran. Dimana, bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan puasa kalian. Mereka membaca Alquran dan mereka menyangka bahwa Alquran itu adalah (hujjah) bagi mereka, namun ternyata Alquran itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya.” (HR Muslim).
Hadis di atas seakan-seakan ingin memberikan isyarat yang halus kepada kita agar jangan gampang tertipu oleh kepandaian seseorang dalam membaca Alquran. Karena itu bukanlah satu-satunya tolok ukur kebenaran.
Jika kepandaian atau kefasihan membaca Al quran dijadikan sebagai satu-satunya tolok ukur kebenaran maka kaum Khawarij adalah yang paling "jago" membaca ayat-ayat kitab suci.
Orang-orang Khawarij akan senantiasa muncul pada setiap zaman hingga da tangnya Hari Kiamat. Setiap kali kemunculannya, mereka akan menebar fitnah dan kerusakan di tengah-tengah kaum Muslim. Karena itu, umat Islam ha rus selalu mewaspadai fitnah yang ditimbulkan oleh kelompok tersebut.
Dalam hadits lain dijelaskan, kaum Khawarij generasi terakhir kelak akan menjadi pengikut Dajjal.
يخرج قوم من قبل المشرق يقرءون القرآن لا يجاوز تراقيهم كلما قطع قرن نشأ قرن حتى يخرج فى بقيتهم
الدجال
“Akan keluar dari arah timur sekelompok orang yang membaca Alquran namun tidak sampai ke kerongkongan mereka (tidak pandai memahami kandungan Alquran dan semua nasihat Alquran tidak masuk ke dalam hati mereka), tiap kali putus qarnnya (tanduknya / kurunnya / masanya) maka muncullah qarn yang lainnya (mereka akan selalu ada di setiap kurun / qarn) hingga generasi mereka selanjutnya akan bersama Dajjal.“ (HR Imam Ahmad dalam Musnadnya dan at-Thabrani dalam al-Kabir)