Selasa 27 Aug 2024 16:31 WIB

Takut mati, Begini Cara Biadab Pasukan Israel Masuk ke 'Sarang' Hamas

Takut Hadapi Hamas, Tentara Israel Gunakan Warga Sipil Gaza Sebagai Tameng

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi pasukan Israel.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Ilustrasi pasukan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tentara Israel menggunakan taktik mengejutkan yang tidak manusiawi. Taktik yang tidak manusiawi ini digunakan Israel karena tentara Israel ketakutan saat memasuki bangungan di Gaza yang diduga ada Hamas pejuang kemerdekaan Palestina di sana.

Tentara Israel putus asa saat berusaha menyergap Hamas, akhirnya mereka menggunakan warga sipil Palestina untuk menghindari jebakan yang dibuat Hamas. Israel menggunakan warga sipil Palestina di Gaza sebagai tameng.

Baca Juga

Apa yang dilakukan tentara Israel di Gaza memunculkan dugaan baru pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Gaza oleh militer Israel yang sebelumnya telah mengemuka.

Tentara Israel dituduh menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dalam sebuah laporan pada tanggal 14 Agustus 2024, dikutip dari channel Youtube Hindustan Times, Rabu (21/8/2024).

Sebuah laporan mengatakan bahwa pasukan Israel atau IDF menggunakan warga sipil untuk memasuki tempat-tempat yang diduga dipasangi jebakan oleh Hamas.

Tentara Israel menyebut tameng manusia dengan panggilan Shawish, julukan untuk prajurit rendahan di Israel.

Tentara Israel mengganti baju warga sipil Palestina dengan baju seragam tentara Israel. Kemudian mengirim mereka ke bangunan dan lorong-lorong yang diduga ada Hamas di sana.

Tameng manusia yang berasal dari warga sipil di Gaza diikat tangannya oleh tentara Israel. Kemudian dipasang kamera pada tubuhnya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa tentara Israel tidak berani saling berhadapan secara langsung dengan pasukan Hamas pejuang kemerdekaan Palestina. Maka Israel melakukan serangan bom yang terus-menerus, sembarangan dan membabi buta ke wilayah Gaza.

Akibatnya, puluhan ribu warga sipil di Gaza wafat, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita yang tidak bersalah dan tidak memegang senjata. Bombardir yang dilakukan Israel mengubah wilayah padat pemukiman menjadi puing-puing bangunan.

Dikutip dari laman TRT World, Rabu (21/8/2024), dijelaskan bahwa inti dari upaya Israel untuk memusnahkan Gaza dengan jumlah korban dari warga sipil yang mengejutkan adalah memang strategi Israel. Strategi itu berasal dari filosofi militer yang dikenal sebagai doktrin Dahiya.

Doktrin Dahiya membuang setiap norma peperangan yang ditetapkan, kata para ahli dan analis. Dalam strategi ini, pasukan dengan sengaja menyerang infrastruktur sipil untuk memicu penderitaan di kalangan warga sipil.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement