REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Media lokal di rezim Zionis Israel mengumumkan bahwa Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon menargetkan kapal perang Israel di wilayah pendudukan pada Ahad (25/8/2024) pagi. Media ini menyatakan bahwa kapal perang Zionis Israel bernama Dafora menjadi sasaran pasukan perlawanan Hizbullah Lebanon.
Dikutip dari laman MEHR News Agency, Senin (26/8/2024), media lokal Israel mengakui bahwa seorang tentara Zionis tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Hizbullah Lebanon terhadap kapal tersebut.
Sebelumnya, Hizbullah Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa tahap pertama operasi balas dendam sebagai tanggapan atas pembunuhan martir "Fuad Shukr" oleh rezim Zionis telah tercapai dengan sukses penuh.
Lebih dari 300 roket dan drone ditembakkan ke wilayah Palestina yang diduduki dari selatan Lebanon pada Ahad pagi, media Zionis melaporkan.
Sumber berita melaporkan bahwa Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv ditutup dan semua penerbangan masuk dan keluar dari wilayah pendudukan dihentikan.
Media Zionis melaporkan bahwa puluhan roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan menghantam wilayah pendudukan.
Di tempat lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Ahad (25/8/2024) malam bahwa Sersan Mayor (Purn) Shlomo Yehonatan Hazut (36 tahun) dari Ashdod, jatuh dalam pertempuran di Gaza, Palestina.
Yehonatan Hazut tewas dalam sebuah ledakan di bagian selatan Jalur Gaza. Tiga tentara lainnya terluka, satu di antaranya luka serius.
Dikutip dari media YNet News yang berbasis di Tel Aviv, Senin (26/8/2024), Yehonatan Hazut adalah tentara ketujuh yang gugur di Gaza dalam empat hari. Empat dari korban tewas itu tewas ketika IED meledak.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa pasukan infanteri sedang memburu terowongan bawah tanah dan infrastruktur Hamas di jalur yang telah dibersihkan oleh mesin-mesin berat milik Korps Teknik. IED kemungkinan luput dan diledakkan dari jarak jauh oleh Hamas yang bersembunyi di sebuah terowongan.
Sejak dimulainya perang, 702 tentara Israel tewas, 338 di antaranya sejak serangan darat di Gaza dimulai.