Jumat 23 Aug 2024 20:47 WIB

Perlombaan Sedekah Umar dan Abu Bakar

Umar bin Khattab dan Abu Bakar saling berlomba dalam kebaikan.

Umar bin Khattab (ilustrasi).
Foto: Republika
Umar bin Khattab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin Khattab pernah menuturkan sebuah cerita. "Suatu ketika," katanya memulai kisah, "Rasulullah SAW menyuruh kami agar berinfak di jalan Allah. Kebetulan, ketika itu ada sedikit harta pada diriku.

Maka aku berkata di dalam hati, 'Saat ini aku memiliki harta. Jika suatu saat aku dapat melebih Abu Bakar, maka inilah saatnya.'

Baca Juga

Aku pun pulang ke rumah dengan gembira. Kemudian, aku membagi dua seluruh harta yang ada di rumah. Setengahnya untuk keluarga dan setengahnya lagi saya serahkan kepada Rasulullah SAW."

Melanjutkan ceritanya, Umar mengenang bahwa saat itu Rasulullah SAW berkata, "Wahai Umar, adakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?"

"Ada, ya Rasulullah," jawabnya.

Nabi bertanya lagi, "Apa yang kamu tinggalkan?"

Umar menjawab, "Aku tinggalkan utnuk mereka setengah dari hartaku."

"Kemudian," Umar menyambung cerita, "datanglah Abu Bakar, dengan membawa seluruh hartanya. Rasulullah SAW bertanya kepadanya, 'Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?'

Abu Bakar menjawab, 'Saya tinggalkan untuk mereka, Allah dan Rasul-Nya.'"

Umar berkata menyimpulkan, "Sungguh, aku tidak akan pernah dapat mengalahkan Abu Bakar."

Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al Khandahlawi, dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal menerangkan, saling berlomba dalam amal shaleh dan kebaikan sangat baik dan disukai. Kisah di atas terjadi menjelang perang Tabuk.

Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW memberi anjuran untuk bersedekah secara khusus. Dan, para sahabat dengan kemampuan masing-masing menginfakkan harta mereka fii sabilillah dengan penuh gairah dan semangat. Walaupun, melebihi kemampuan mereka.

Keutamaan Abu Bakar

Rasulullah Muhammad SAW memiliki banyak sahabat yang setia mendampingi dakwah Islam hingga akhir hayat mereka masing-masing. Di antaranya adalah satu sosok yang tampak begitu menonjol. Dialah Abu Bakar ash-Shiddiq.

Antara keluarga Abu Bakar dan Nabi SAW sesungguhnya tidak terpaut jauh. Abu Bakar bernama asli Abdullah bin ‘Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taiym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al Qurasyi at-Taimi.

Kemuliaan sosok ini juga diakui Rasulullah SAW sendiri. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan al-Baihaqi, disebutkan bahwa beliau pernah bersabda, "Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh umat, maka akan lebih berat keimanan Abu Bakar."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement