REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan mengunjungi Masjid Nabi Isa yang baru saja selesai dibangun di ibu kota Chechnya, Grozny pada Selasa (20/8/2024). Putin pun terekam di video mencium Alquran tersebut sebelum memberikannya kepada pengurus masjid.
"Vladimir Putin menghadiahkan sebuah Alqur'an yang dihiasi ornamen berlapis emas dan bertatahkan batu-batu permata untuk #masjid tersebut,"ujar akun X Kedutaan Besar Rusia seperti dikutip Republika di Jakarta, Rabu (20/8/2024).
BACA JUGA: Awal Mula Bani Israil Minta Sabtu Jadi Hari Ibadah
Associated Press melaporkan, Putin melakukan kunjungan tak terduga ke Chechnya pada Selasa. Kunjungan Putin ke republik berpenduduk mayoritas Muslim di Federasi Rusia ini menjadi yang pertama dalam 13 tahun terakhir.
Russian President Putin kissed the Holy Quran and gifted it to the Prophet Isa Mosque in Chechnya. pic.twitter.com/RBGQNQrMXw
— Globe Eye News (@GlobeEyeNews) August 21, 2024
Kunjungan tersebut juga bertepatan saat serangan lintas batas Ukraina ke Rusia bagian barat memasuki pekan ketiga. Putin disambut oleh pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, sebelum mengunjungi akademi pasukan khusus yang menggunakan namanya sendiri.
Putin berbicara dengan para relawan yang berlatih di sana sebelum ditugaskan di Ukraina. Saat memuji para relawan, Putin mengatakan, selama Rusia memiliki para relawan tersebut, maka mereka tidak akan terkalahkan, menurut laporan badan-badan negara Rusia.
Kadyrov mengatakan dalam sebuah postingan di saluran Telegram resminya bahwa lebih dari 47.000 pejuang, termasuk para relawan, telah berlatih di fasilitas tersebut sejak Moskow memulai apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina.
Pejuang dari Chechnya sebelumnya berupaya untuk merdeka setelah runtuhnya Uni Soviet. Perlawanan tersebut menyebabkan perang bertahun-tahun dengan militer Rusia. Konflik tersebut menyebabkan sebagian milisi berpihak kepada Ukraina.
Relawan pro-Kyiv yang setia kepada Dzhokhar Dudayev, mendiang pemimpin pro-kemerdekaan Chechnya, adalah musuh bebuyutan pasukan Chechnya yang mendukung Putin dan Kadyrov.
Kadyrov bergabung dengan Rusia dalam pengepungan selama berbulan-bulan terhadap pelabuhan utama Mariupol di Ukraina dan titik-titik konflik lainnya di selatan dan timur negara itu.