REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan beberapa sumber berita, dilaporkan bahwa tidak sedikit tentara Israel yang mati oleh kawannya sendiri dan senjata mereka sendiri. Bahkan, tidak sedikit warga Israel yang terbunuh oleh senjata berat Israel sendiri.
Sebagaimana diberitakan oleh NRP pada Januari 2024, tentara Israel tewas oleh serangan udara yang dilakukan pesawat Israel. Mereka juga mati oleh pecahan peluru dari bahan peledak milik mereka sendiri.
Beberapa tentara Israel juga tertabrak kendaraan lapis baja milik Israel. Sebagian mati terkena tembakan tank Israel akibat salah identifikasi. Hal ini disampaikan berdasarkan laporan yang dirilis oleh Israel Defense Forces (IDF) pada awal tahun 2024.
Hampir seperlima dari kematian warga Israel sejak invasi ke Gaza pada akhir Oktober 2023 disebabkan oleh tembakan kawan atau kecelakaan yang dilakukan tentara Israel. Ini mencakup 36 dari 188 tentara Israel yang tewas pada saat laporan tersebut dibuat. Para ahli mengatakan bahwa ini adalah salah satu persentase tertinggi dalam sejarah militer baru-baru ini.
Ada juga tentara Israel yang cedera akibat terkena serangan dari temannya sendiri, tapi tidak termasuk dalam laporan tersebut. Hal ini terjadi karena Israel berperang dalam kerumitan di tengah dua juta warga Palestina dan puluhan ribu tentara yang memadati daerah kantong padat penduduk di pantai kecil Gaza, Palestina.
Tentara Israel tidak hanya membunuh temannya sendiri, tapi juga membunuh warganya sendiri. Hal ini diberitakan Anadolu Agency pada Desember 2023.
Sebagaimana diketahui, Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Seorang saksi dari Israel baru mengungkapkan sekali bahwa pada hari Hamas menyerang, tank-tank milik Israel menargetkan warga negara mereka sendiri dan anggota Hamas, yang menyebabkan tewasnya 14 warga Israel, termasuk anak-anak.
Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa seorang gadis berusia 12 tahun bernama Liel Hetzroni tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Kibbutz Be'eri di Israel.
Menurut laporan yang beredar, setelah Liel Hetzroni terbunuh, kakeknya Avia, saudara kembarnya Yanai dan bibinya Ayala dibawa ke lokasi lain, di mana mereka dibunuh bersama lebih dari 10 sandera lainnya. Hamas diduga membakar gedung tempat mereka. Insiden ini mendapat liputan di media Israel dengan judul "kebrutalan Hamas."
Namun, pernyataan saksi mata yang berasal dari Israel bertentangan dengan laporan dan klaim Israel.
Setelah Yasmin Porat yang berada di rumah tempat si kembar disandera (Yanai) mengatakan bahwa kematian itu disebabkan oleh tembakan tank Israel. Hadas Dagan, pemilik rumah tempat para sandera disandera juga mengungkapkan fakta sebenarnya.
Dalam wawancara dengan Channel 12 di Israel, Hadas Dagan membenarkan bahwa tentara Israel menyerang rumah tempat warga sipil Israel disandera oleh Hamas dengan tembakan tank dan senjata berat.
Hadas Dagan menceritakan kengerian atas tewasnya 14 orang di rumah itu, termasuk suaminya. Hadas Dagan bercerita tentang saat tentara Israel tiba di depan rumah mereka.
"Pada saat itu, jelas bagi saya bahwa peran kami adalah menjadi tameng manusia antara pasukan kami (Israel) yang datang dan mereka (Hamas). Saya tidak akan pernah melupakan jeritan anak-anak itu. Saya tidak akan pernah melupakan jeritan anak-anak itu," kata Hadas Dagan dengan air mata mengalir di wajahnya, saat ia menggambarkan momen kematian si kembar.