Rabu 14 Aug 2024 07:53 WIB

Kisah Umar: Janji pada Para Janda hingga Diadili Merpati

Umar bin Khattab memberikan contoh keteladanan sebagai seorang pemimpin.

Umar bin Khattab (ilustrasi).
Foto: Republika
Umar bin Khattab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin Khattab merupakan seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang senior. Sebelum berislam, lelaki dari Bani Adi ini sangat memusuhi Rasulullah SAW. Bahkan, ia pernah berniat membunuh beliau.

Namun, hatinya berubah menjadi lembut sesudah dirinya mendengarkan pembacaan ayat-ayat suci Alquran. Sejak itu, Umar bin Khattab menjadi pembela Islam dan setia membersamai dakwah Rasulullah SAW.

Baca Juga

Pada masa sesudah wafatnya Nabi SAW, Umar termasuk dalam jajaaran Khulafaur rasyidin. Ia naik menjadi pemimpin kaum Muslimin setelah Abu Bakar ash-Shiddiq, selaku khalifah pertama, berpulang ke rahmatullah.

Sebagai amirul mukminin, Umar selalu mengutamakan kepentingan agama dan rakyat di atas pribadinya seorang. Sahabat yang berjulukan al-Faruq ini juga hidup bersahaja.

Ia sangat memperhatikan kondisi masyarakat yang miskin, termasuk dari kalangan janda. Para perempuan itu umumnya kehilangan suami masing-masing, yang gugur dalam medan jihad fii sabilillah.

Khalifah Umar bin Khattab pernah berjanji kepada para janda, yaitu selalu memberikan mereka minum pada malam hari. Sampai pada suatu malam, Thalhah melihat al-Faruq memasuki rumah seorang wanita. Siang harinya, Thalhah pun mendatangi rumah itu.

Ternyata, di dalam hanya ada seorang wanita tua yang buta. Perempuan itu tidak bisa apa-apa. Hanya terdiam duduk.

Thalhah bertanya kepadanya, "Apa yang dilakukan laki-laki yang datang semalam ke sini?"

Wanita tua itu menjawab, "Awalnya karena dia berjanji akan mendatangi janda-janda, memberi mereka bantuan pada malam hari, dan dia menjanjikan kepada saya. Dia datang kepada saya, memberikan yang saya butuhkan, dan menjaga saya dari hal yang berbahaya."

Perkara burung merpati ...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement