REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dia bernama lengkap Alexander Russel Webb. Dia adalah seorang mualaf yang sebelumnya memegang teguh doktrin-doktrin lama tentang ketuhanan maupun sekularisme yang dia anut. Berkenalan dengan Islam, cahaya Illahi masuk ke relung jiwanya melalui jalur intelektualitas yang ia geluti.
Berdasarkan buku Tujuh Mualaf yang Mengharumkan Islam karya Tofik Pram dijelaskan, Russel mulai tertarik dengan Islam saat dirinya mempelajari agama-agama timur.
Dia membaca buku-buku karya Mill, Kant, Locke, Hegel, Fitchte, Huxley yang kesemuanya membahas tentang protoplasma (unsur-unsur atom dalam pembentukan jasad makhluk hidup).
Namun demikian, dia tak mendapati seorang pun yang dapat menerangkan tentang jiwa/ruh sesudah jasad manusia mati.
Setelah mengenal Islam, dia pun menyadari bahwa selain jasad terdapat hal krusial yang juga dimintai pertanggung jawaban kelak usai kematian.
Proses perkenalan kepada Islam pun terus dia jalankan. Dia juga menegaskan dan memilih Islam sebagai agama yang dia anut dan percaya.
Dia menyebut bahwa ketika memilih menjadi seorang Muslim, hal itu bukan karena ikut-ikutan buta atau dorongan emosi semata.
Halaman selanjutnya ➡️