Sabtu 10 Aug 2024 19:08 WIB

Pembantaian Fajar Masjid Tabiin Oleh Israel, Tangan Amerika 'Berlumuran Darah' Selamanya

Amerika Serikat turut menyumbang pembantaian di Masjid Tabiin

Rep: Fitrian Zamzami / Red: Nashih Nashrullah
Keterangan sumber Republika soal pemboman Israel di Masjid At-Tabiin di Gaza bagian Tengah, Sabtu (10/9/2024) subuh.
Foto:

Sementara jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena Rumah Sakit al-Ahli masih berjuang untuk mengatasi cedera parah akibat serangan tersebut. 

Al-Thawabta menambahkan, Israel mengetahui kehadiran pengungsi di dalam sekolah. Aljazirah melansir, laporan para saksi mata menunjukkan bahwa banyak syuhada dan terluka adalah warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia.

“Kami juga meminta IDF bersama dengan pemerintah AS bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini. Pemerintahan AS tidak hanya terus menyoroti genosida Israel dan perang pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina, namun juga memberikan persenjataan kepada Israel,” ujar Al-Thawabta.

“Lebih dari 100 ribu bom dan rudal diberikan Amerika Serikat kepada Israel sejak awal perang ini. Kami menyerukan kepada masyarakat dunia, yaitu Dewan Keamanan PBB untuk menekan Israel agar mengakhiri pertumpahan darah yang terus menerus terjadi di antara rakyat kami, yaitu perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah. “Bahkan masjid, rumah sakit, jurnalis pun tidak luput. IDF terus melakukan pembantaian setiap hari sementara seluruh dunia menyaksikannya dengan diam.”

Selain orang-orang yang syahid di dalam masjid sekolah selama serangan itu, yang lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, juga terbunuh di dalam ruang kelas terdekat, terkena pecahan peluru yang beterbangan dari bom. 

Aljazirah melansir, banyak korban yang dibawa ke rumah sakit mengalami pendarahan parah akibat pecahan peluru atau luka bakar parah akibat kebakaran yang terjadi akibat pemboman tersebut.

Staf di rumah sakit hanya mempunyai sedikit sumber daya sehingga mereka terpaksa menggunakan bahan daur ulang untuk merawat korban luka, bahan yang dalam konteks lain akan dibuang begitu saja.

Banyak jenazah yang dibawa masuk sulit dikenali, sehingga kerabat di rumah sakit yang mencari orang yang mereka cintai kesulitan menemukan cara untuk mengidentifikasi mereka, tambahnya.

Jihad Islam Palestina mengutuk pembunuhan massal yang dilakukan Israel di sekolah Kota Gaza “Penargetan musuh kriminal terhadap jamaah di ruang shalat Sekolah al-Tabi'in di lingkungan al-Daraj di Gaza adalah kejahatan perang total,” tulis Jihad Islam Palestina dalam sebuah pernyataan. 

“Alasan tentara musuh untuk menghancurkan sekolah sama dengan alasan yang digunakan tentara musuh untuk menghancurkan rumah sakit sebelumnya, dan alasan tersebut terbukti salah,” lanjutnya. “Kegagalan lembaga dan pengadilan internasional untuk menyatakan para pemimpin entitas tersebut sebagai penjahat perang telah berkontribusi pada kegigihan mereka.”

Kelompok Hamas juga mengecam pembantaian itu.  “Pembantaian yang dilakukan di Jalur Gaza oleh tangan Neo-Nazi di pusat Kota Gaza merupakan kejahatan yang mengerikan dan mewakili peningkatan besar dalam serangkaian kejahatan dan pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang”, bunyi pernyataan itu. 

Menanggapi klaim Israel bahwa sekolah tersebut digunakan sebagai pusat komando Hamas, kelompok tersebut mengatakan bahwa pembenaran tersebut keliru dan “dalih untuk menargetkan warga sipil, sekolah, rumah sakit, dan tenda pengungsi, yang semuanya merupakan dalih palsu dan mengungkap kebohongan Israel.” 

photo
Ragam Faksi Militer di Palestina - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement