Kamis 08 Aug 2024 15:20 WIB

Gus Yahya: NU Ingin Suara Palestina Bisa Terdengar Lebih Luas

Seluruh umat manusia bertanggungjawab untuk menghentikan kesengsaraan Palestina.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan, NU ingin membantu agar suara dari negara Palestina mendapatkan ruang yang lebih luas di Indonesia. Dengan demikian, kepentingan Palestina bisa terdengar di kalangan masyarakat maupun di kalangan para pengambil kebijakan di negeri ini.

 

Baca Juga

"NU terkait dengan keadaan Palestina selama ini dan juga yang baru-baru ini terjadi, kami menyuarakan, pertama agar kekerasan segera dihentikan karena kekerasan seperti yang terjadi di Gaza ini akan dengan mudah menyebar ke belahan dunia yang lain, ke kawasan yang lain sebagaimana yang hari-hari ini juga telah kita saksikan," kata Kiai Yahya yang akrab disapa Gus Yahya  saat menerima Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi Palestina, Mahmoud Al-Habbash yang berkunjung ke PBNU, Jakarta, pada Kamis (8/8/2024).

Berikutnya, Gus Yahya mengungkapkan, proses yang tegas dan pasti untuk menemukan jalan keluar bagi masalah Palestina harus digulirkan secara sungguh-sungguh oleh masyarakat internasional. Menurut dia, solusi tersebut bisa ditemukan di berbagai macam platform multilateral dalam kerangka sistem internasional yang ada. 

Oleh karena itu, NU menilai,  sangat penting untuk mengakui dan memberikan tempat kepada pemerintah negara Palestina sebagai wakil dari rakyat Palestina yang resmi, khususnya di dalam upaya-upaya diplomatik maupun upaya-upaya multilateral lainnya. Hal tersebut, ujar dia, demi menemukan jalan keluar bagi masalah-masalah Palestina. 

"Masalah Palestina ini adalah masalah kemanusiaan, ini bukan hanya merundung manusia-manusia di Palestina saja, tapi ini adalah juga bencana bagi seluruh umat manusia," ujar Gus Yahya.

Gus Yahya menegaskan, seluruh umat manusia bertanggung jawab untuk segera menghentikan kesengsaraan manusia yang terjadi di Palestina. Kegagalan untuk memberikan jalan keluar bagi rakyat Palestina untuk menemukan kedamaian, untuk mendapatkan kesempatan membangun masa depan kehidupan yang lebih baik, kegagalan untuk mewujudkan semua itu akan berarti kegagalan dari kemanusiaan.

"Maka, NU mengajak siapa saja yang berkehendak baik dari segala agama, segala bangsa untuk bergabung bersama-sama dan berjuang bersama untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, menegakkan keadilan dan mengupayakan terwujudnya suatu tatanan internasional yang sungguh-sungguh adil dan harmonis yang ditegakkan di atas penghargaan, penghormatan terhadap kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia," jelas Gus Yahya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement