Senin 05 Aug 2024 00:08 WIB

Houthi Klaim Tembak Jatuh Drone Amerika MQ-9 dan Serang Kapal di Teluk Aden

Houthi telah berhasil menembak jatuh enam drone MQ-9 Amerika.

Pasukan Houthi Yaman.
Foto: AP Photo/Osamah Abdulrahman
Pasukan Houthi Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kelompok Houthi Yaman pada Ahad (4/8/2024) menyatakan telah menembak jatuh drone MQ-9 Reaper buatan Amerika Serikat (AS) dengan rudal buatan lokal dan menyerang kapal Groton di Teluk Aden dengan rudal balistik.

Sebelumnya pada hari yang sama, seorang sumber mengatakan kepada Sputnik bahwa Houthis menembak jatuh drone MQ-9 Reaper AS di langit atas provinsi Sadah dengan serangan rudal dari sistem pertahanan udara Soviet Kub.

Baca Juga

"Pasukan pertahanan udara Angkatan Bersenjata Yaman (Houthis) menembak jatuh pesawat Amerika jenis (MQ_9) menggunakan rudal permukaan-ke-udara buatan lokal, pasukan laut dan rudal melakukan operasi militer gabungan yang menargetkan kapal (Groton) di Teluk Aden dengan sejumlah rudal balistik," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, di media sosial.

Kapal (Groton) tersebut berhasil ditembak dalam aksi serangan tersebut, kata Saree, dan menambahkan bahwa alasan serangan itu adalah karena kapal tersebut melanggar larangan Houthis untuk memasuki pelabuhan Israel.

Hingga saat ini, Houthi telah berhasil menembak jatuh enam drone MQ-9, yang terbaru pada 29 Mei di kota Marib, Yaman. Pada bulan April, CBS News melaporkan bahwa setiap drone tersebut berharga sekitar 30 juta dolar AS (sekitar Rp485,25 miliar), dengan mengutip data dari Layanan Riset Kongres AS.

Gerakan Houthi yang juga dikenal bernama gerakan Ansar Allah selama ini mengendalikan Yaman Utara. Pada November 2023, mereka berjanji akan menyerang kapal apa pun yang terkait dengan Israel sampai Israel menghentikan aksi militer di Gaza. Serangan-serangan tersebut mendorong AS untuk membentuk koalisi multinasional, termasuk Inggris, untuk melindungi pengiriman di wilayah Laut Merah dan menyerang target Houthi di darat. 

Sebelumnya, Pemimpin kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup yang lebih luas yang konsekuensinya akan berat bagi Tel Aviv.

“Kejahatan menargetkan Haniyeh akan menjadi motivasi yang lebih besar untuk menghukum musuh kriminal,” kata al-Houthi dalam pernyataan yang dipublikasikan saluran TV Al-Masirah yang dikutip Kamis (2/8/2024).

Pada 20 Juli, Israel melancarkan serangan udara terhadap tangki bahan bakar dan pembangkit listrik di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman barat sebagai tanggapan atas tewasnya seorang warga Israel dalam serangan pesawat nirawak Houthi di Tel Aviv pada 19 Juli.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement