Kamis 25 Jul 2024 08:19 WIB

UNRWA: Anak-Anak Gaza Tanggung Akibat Terbesar dari Perang

UNRWA terus memberikan kegiatan psikologis, sosial dan rekreasi kepada mereka.

Anak-anak Palestina dievakuasi dari lokasi yang terkena pemboman di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu (13/7/2024). Menurut pejabat kesehatan setempat bahwa serangan udara Israel tersebut telah menewaskan setidaknya 90 warga Palestina di zona pengungsi camp kemanusiaan. Israel mengklaim serangan itu dilakukan untuk menargetkan panglima militer Hamas Mohammed Deif.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Anak-anak Palestina dievakuasi dari lokasi yang terkena pemboman di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu (13/7/2024). Menurut pejabat kesehatan setempat bahwa serangan udara Israel tersebut telah menewaskan setidaknya 90 warga Palestina di zona pengungsi camp kemanusiaan. Israel mengklaim serangan itu dilakukan untuk menargetkan panglima militer Hamas Mohammed Deif.

REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH -- Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Rabu mengatakan bahwa anak-anak menanggung akibat terbesar imbas perang di Jalur Gaza di tengah pengungsian dan kekhawatiran hilangnya masa kecil mereka.

Lewat unggahan di medsos X, UNRWA menambahkan, “Rekan-rekan UNRWA kami terus memberikan kegiatan psikologis, sosial dan rekreasi untuk kembali ke kehidupan normal semaksimal mungkin.”

Baca Juga

“Anak-anak selayaknya bisa menjadi anak-anak,” tulis UNRWA.

Pejabat komunikasi UNRWA, Louise Wateridge, dalam wawancara dengan stasiun radio BBC Radio 4 Inggris, Selasa (22/7), mengatakan Israel telah memerintahkan evakuasi di lebih dari 80 persen wilayah di Jalur Gaza dan ribuan warga Palestina terus mengungsi dari Kota Khan Younis.

Sejak awal agresi pendudukan di Jalur Gaza 7 Oktober 2023, sekitar 39.090 warga sipil terbunuh dan 90.147 orang lainnya terluka. Mayoritas dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, ribuan korban masih hilang.

Kemungkinan mereka terkubur di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalan lantaran tim penyelamat kesulitan menjangkau mereka karena serangan Israel hingga kini masih berlangsung dan banyak tumpukan puing-puing.

Di Tepi Barat, jumlah korban tewas akibat serangan pasukan pendudukan dan pemukim bertambah menjadi 589 orang, termasuk 142 anak, sejak awal agresi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement