Selasa 23 Jul 2024 20:25 WIB

Kemenag Nilai Istithaah Kesehatan Tekan Angka Kematian

Istithaah harus melalui tahapan dan maslahat.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid saat Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/ 2023 M di Bandung pada Jumat (8/9/2023).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid saat Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/ 2023 M di Bandung pada Jumat (8/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Agama (Kemenag) menilai upaya istithaah kesehatan sebagai syarat berangkat jamaah ke tanah suci sebelum melakukan pelunasan biaya ibadah haji telah berhasil menekan angka kematian.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid memaparkan tahun lalu lebih dari 700 jamaah haji Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci.

Baca Juga

"Sedangkan tahun ini, dari kuota jamaah haji Indonesia yang bertambah menjadi 241 ribu orang, dari tahun lalu yang berjumlah 221 ribu orang, angka kematian di tanah suci tidak lebih dari 500 orang," katanya saat meninjau kedatangan kelompok terbang (kloter) 106 atau yang terakhir di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Senin.

Menurutnya, istitoah kesehatan yang dilakukan oleh seluruh panitia dan pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kemenag, terhadap jamaah calon haji tahun ini merupakan upaya untuk memitigasi.

"Sehingga sejak awal kita telah memitigasi dan juga melakukan asesmen terhadap seluruh calon jamaah haji agar yang diberangkatkan memiliki kualitas istitoah yang memang memadai," ujarnya.

Kemenag hari ini telah merampungkan proses pemulangan jamaah haji tahun 2024 melalui panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) yang tersebar di berbagai debarkasi, termasuk Surabaya.

Sementara sebanyak 60 jamaah haji Indonesia masih sakit dan sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, yang akan menyusul dipulangkan ke Tanah Air ketika dinyatakan sehat.

Sedangkan PPIH Surabaya mencatat total tahun ini memberangkatkan sebanyak 32.264 jamaah haji ke Tanah Suci, mayoritas asal Provinsi Jawa Timur, serta sebagian dari Bali dan Nusa Tenggara Timur yang terbagi dalam Kloter 1 hingga terakhir 106.

Namun, yang dipulangkan ke Tanah Air, hingga kloter terakhir, terdata sebanyak 39.164 jamaah. Diinformasikan sebanyak 81 jamaah meninggal dunia di Tanah Suci.

Selain itu 10 haji masih sakit dan sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit Arab Saudi, serta sembilan jamaah memilih pulang ke Tanah Air secara mandiri.

Terhadap haji yang masih menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi, Kemenag memastikan seluruh biaya pemulangannya ketika sudah dinyatakan sembuh akan dijamin hingga sampai rumah.*

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement