REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdullah bin Abbas merupakan seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dari golongan pemuda. Sosok yang bisa disebut Ibnu Abbas itu tumbuh besar dalam pendidikan Rasulullah SAW. Ketika sang Khatam al-anbiya wafat, ia masih berusia 15 atau 16 tahun.
Pemilik nama lengkap Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib ini sesungguhnya masih berkerabat dengan Rasulullah SAW. Ibundanya bernama Ummu Fadil Lubabah al-Kubra, yang juga saudara kandung salah seorang istri Nabi, Maimunah.
Dr Abdur Rahman Ra'fat Basya dalam bukunya Shuwar min Hayaatis Shahabah menceritakan ihwal Ibnu Abbas sebagai anggota keluarga dan sekaligus sahabat Nabi SAW. Ia turut mendapatkan perhatian serta kasih sayang Rasul SAW.
Bahkan, saat Ibnu Abbas masih bayi, sebelum dirinya mendapatkan air susu ibunya untuk pertama kali, Rasulullah terlebih dahulu menggumamkan doa kebaikan ke telinga anak ini. Beliau merasakan adanya potensi besar dalam diri sanak familinya itu.
Tidak jarang orang-orang mendapati Nabi Muhammad SAW dan Ibnu Abbas duduk bersama sambil bercengkerama atau membicarakan pengetahuan. Sejak kecil, Ibnu Abbas terkenal cerdas. Anak muda ini suka bertanya banyak hal terkait iman, Islam, dan hikmah.
Suatu ketika, Nabi SAW mengajak Ibnu Abbas jalan-jalan. Kemudian, beliau berkata kepada pemuda tersebut.
"Ya ghulam (pemuda -Red), maukah engkau mendengarkan beberapa kalimat yang sangat berguna? Yakni, jagalah Allah SWT (ajaran-ajaran-Nya), engkau akan mendapati-Nya selalu menjaga engkau. Jagalah Allah SWT (hindari larangan-larangan-Nya), engkau akan mendapati-Nya selalu dekat di hadapan engkau.
Kenalilah Allah dalam sukamu, Allah akan mengenal engkau dalam dukamu. Bila engkau meminta, mintalah hanya kepada Allah. Jika engkau memerlukan pertolongan, bermohonlah kepada Allah. Semua hal (kejadian) telah selesai ditulis.
Ketahuilah, seandainya semua makhluk bersepakat untuk membantumu dengan apa-apa yang tidak Allah takdirkan kepadamu, mereka tak akan mampu membantumu. Bila mereka berencana menghalang-halangi engkau dalam mendapatkan apa-apa yang Allah takdirkan untukmu, mereka pun tak akan mampu melakukannya.
Segala perbuatanmu, kerjakanlah dengan keyakinan dan keikhlasan. Ketahuilah, bersabar dalam musibah itu akan menemui hasil yang baik. Dan kemenangan itu dicapai dengan kesabaran. Kesuksesan sering melalui sebelumnya kesukaran. Dan kemudahan tiba setelah kesulitan."