Jumat 12 Jul 2024 18:02 WIB

Rahasia di Balik Pertengahan Alquran

Di pertengahan Alquran, terdapat lafaz 'wal yatalatthaf.'

Rep: Muhyiddin/ Red: Hasanul Rizqa
Ilustrasi Alquran
Foto:

Terlepas dari berbagai perbedaan pandangan itu, ada penafsiran di balik lafaz wal yatalattaf. Apa sajakah itu?

Lemah lembut

Lafaz "وَلْيَتَلَطَّفْ" (wal yatalatthaf) berarti "dan hendaklah ia berlaku lemah lembut." Ini mengandung pesan penting tentang bagaimana umat Islam harus bersikap lemah lembut dan bijaksana dalam menghadapi situasi yang menantang.

Dalam buku Hidup itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem, Emha Ainun Nadjib atau yang lebih dikenal dengan Cak Nun menjelaskan, pada lafaz wal yatalattaf tersebut ada unsur kata dasar latif. Ini juga memiliki arti 'lemah lembut.' Karakter inilah yang harus dimiliki oleh kaum Muslimin.

Tanda merah

Dalam beberapa mushaf Alquran, lafaz wal yatalatthaf ini ditulis dengan warna merah. Ada yang beranggapan, itu untuk pengenang atas gugurnya Utsman bin Affan. Konon, tetesan darah sang khalifah ketiga dalam masa Khulafaur rasyidin ini jatuh pada mushaf Alquran, tepatnya pada lafaz tersebut.

Namun, ada juga yang menyatakan, darah khalifah Utsman saat dibunuh itu menetes pada teks surah al-Baqarah ayat ke-137. Hal ini didasarkan pada riwayat Imam Ahmad dari Amrah binti Arthah.

Kaitan Ashabul Kahfi

Ayat pertengahan Alquran ini menceritakan tentang tujuh pemuda yang tertidur dalam gua (al-kahf) selama 300 tahun lebih. Namun, mereka sendiri saat bangun merasa, hanya tertidur sehari atau setengah hari.

Salah satu pemuda kemudian diinstruksikan untuk pergi ke kota dengan membawa uang dan mencari makanan yang baik. Ini menunjukkan pentingnya berusaha dan berikhtiar sambil tetap bertawakal kepada Allah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement