Laporan Karta Raharja Ucu, Jurnalis Republika dari Makkah
REPUBLIKA.CO.ID, Saya mengulum senyum saat mendapati informasi tentang konten viral "Cek Khodam Online" di media sosial. Kebetulan saat itu saya baru selesai berziarah dari Pemakaman Mala di Kota Makkah dan hanya beberapa langkah dari Masjid Jin.
Bagi yang tidak tahu Masjid Jin saya menyarankan membaca tulisan ini sampai rampung. Karena Masjid Jin punya sejarah erat dengan jejak Rasulullah berdakwah di Kota Makkah. Lantas apakah ada kaitannya dengan cek khodam yang viral?
Setelah puncak haji, ba'da Sholat Subuh selepas saya melaksanakan Tawaf Wada sebagai perpisahan dengan Kakbah dan Kota Makkah karena harus pulang ke Madinah, saya menyempatkan diri berziarah ke Pemakaman Baqi. Di sana saya berziarah ke tiga tempat, makam Ummu Khadijah dan keluarga Nabi, makam KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, dan makam Syekh Nawawi Al Bantani. Hanya selemparan batu dari Pemakaman Mala, berdiri Masjid Jin yang dulunya menjadi lokasi Rasulullah didatangi rombongan jin yang ingin berbaiat kepada Beliau.
Jarak Masjid Jin sekitar 1,5 km dari Masjidil Haram. Bagi yang ingin berziarah ke Masjid Jin bisa keluar dari pintu Bukit Marwah lalu berjalan ke arah Terminal Syifamir dan melintasi wilayah Gazza.
Penamaan kata "jin" bukan tanpa sebab. Ada sejarah panjang di balik nama Masjid Jin yang termasuk bukti kerasulan Nabi Muhammad.
Dinamakan Masjid Jin karena Rasulullah pernah datang bersama sahabat Ibnu Mas'ud untuk menerima rombongan jin. Saat itu Ibnu Mas'ud diperintahkan untuk tidak beranjak dari tempatnya berdiri, sementara Rasulullah menerima rombongan jin yang hendak berbait dan berjanji setia kepada Rasulullah dan agama Islam.
Sebenarnya rombongan jin tersebut pernah bertemu Rasulullah di Nakhlah, sebuah lembah antara Makkah dan Kota Thaif pada tahun ke-10 kenabian. Namun mereka baru menyatakan keinginan masuk Islam di Kota Makkah. Sebelum memutuskan memeluk Islam, ketika itu rombongan jin meminta bukti atas kenabian yang ada di dalam diri Rasulullah.
Rasulullah dengan senang hati menjawab permintaan mereka dengan memanggil sebuah pohon yang tumbuh tidak jauh dari tempat pertemuan. Mukjizat pun terlihat karena pohon itu datang memenuhi panggilan Rasulullah, lengkap bersama akar-akarnya seperti tercerabut dari dalam tanah.
Setelah pembuktian itu selesai, pohon itu diperintahkan untuk kembali ke tempatnya semula. Saat ini, letak pohon tersebut berdiri sebuah masjid yang dinamakan Masjid Al Shajarah atau Masjid Pohon. Letak Masjid Pohon tepat di bawah fly over yang melintang di wilayah Gazza seberang Terminal Syifamir.
Pertemuan Rasulullah dengan rombongan jin diabadikan dalam Surah Al-Ahqaf ayat 29 sampai ayat 32, yang artinya: "Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Alquran, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)-nya mereka berkata, 'Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!' Maka ketika telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan...."
Karena terhimpit bangunan perhotelan dan pertokoan serta bersisian dengan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), tidak banyak jamaah Indonesia yang tahu letaknya. Apalagi ukuran masjid berlantai tiga tersebut tidak terlalu besar, hanya sekitar 10x20 meter sehingga terlihat mungil.
Beruntungnya, saat ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah memberikan papan informasi di banyak tempat bersejarah, termasuk Masjid Jin. Keberadaan papan informasi tersebut memudahkan jamaah untuk mendapatkan informasi singkat tentang Masjid Jin.
Saat saya datang ke Masjid Jin, tidak ada jamaah Indonesia yang terlihat. Di dalam ruang sholat, saat itu hanya ada beberapa pemuda sedang menggelar diskusi, sementara sejumlah orang tengah terlelap dengan menutup kepalanya menggunakan selimut dan kain ihram.
Pertama kali membuka pintu masjid, bulu kuduk di tekuk saya berdiri. Merinding. Namun penyebabnya bukan karena faktor supranatural, melainkan semburan AC dari dalam ruang sholat masjid yang super dingin.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari arsitektur Masjid Jin. Masjid ini memiliki menara seperti umumnya masjid-masjid kecil di Kota Makkah atau Kota Madinah. Menara di Masjid Jin dulunya digunakan para tentara penjaga sebagai pos pengintaian terjauh dari kota Makkah, karena itu masjid ini juga dikenal sebagai Masjid al-Haras (penjaga).
Interior masjid pun tidak ada yang istimewa. Jangan bayangkan masjid ini punya ornamen khusus yang menggambarkan pertemuan Rasulullah dengan para rombongan jin, seperti gambar-gambar atau lukisan yang berada di tempat-tempat ibadah umat lain. Tidak ada!
Hanya ada ukiran kaligrafi Surah Al jin Ayat 1 sampai 9 di masjid tersebut. Meski namanya "masjid jin", yang beribadah di masjid tersebut bukanlah para makhluk halus, melainkan umat Islam dari golongan manusia. Setidaknya itu yang saya lihat secara kasat mata.
Namun saya sempat bergumam, apakah yang beribadah di sana benar-benar hanya manusia, atau ada bangsa jin yang sudah masuk Islam juga beribadah sesuai baiat mereka kepada Rasulullah pada 1.400 tahun silam? Wallahu alam bishawab. Yang pasti, jangan coba sekali-kali meminta bantuan kepada jin, apalagi kepada dukun berkedok "Cek Khodam Online" karena termasuk syirik dan sesat, dosa yang tidak terampuni.
"Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat." Surah Al Jin Ayat 6.