Abu Bakar merasa bangga dan terhormat karena telah dipilih, dia juga bangga dan sangat gembira karena temannya telah dimuliakan oleh Allah SW. Saat ini banyak orang yang tidak menyadari betapa menakjubkannya dipilih oleh Allah. Ya, dipilih!
Hanya Allah SWT sendiri yang menuntun seseorang kepada Islam. Terkadang Allah SWT dengan lembut mendorong kita ke arah yang benar untuk waktu yang sangat lama dan bagi orang lain hal itu terjadi sekaligus. Kadang-kadang itu hanya sebuah kata, atau suara, atau kalimat tertulis yang dikirim oleh Allah untuk satu orang yang istimewa dan terpilih.
Kelahiran Islam berarti berkumpulnya banyak orang yang berbeda. Pada tahap ini tidak ada anak yang lahir dalam Islam, semua orang adalah mualaf. Semua orang mengalami kegembiraan yang sama seperti yang kita rasakan saat ini ketika menerima Islam.
Dikatakan bahwa pada saat itu hanya ada kurang dari 50 orang Muslim. Saat itu memang sebuah negara yang masih muda dan belum siap untuk melebarkan sayapnya, namun Abu Bakar memiliki ide lain. Dia ingin meneriakkannya dari atap-atap rumah.
Cobalah untuk masuk kembali ke dalam imajinasi Anda dan rasakan apa yang Abu Bakar rasakan. Kita yang telah memilih Islam pasti pernah mengalami perasaan ingin menghentikan orang-orang dan berkata, "Hei, saya tahu hal yang luar biasa ini dan saya ingin menceritakannya kepada Anda semua".
Abu Bakar ingin memberitahu semua orang tentang Islam, namun Nabi Muhammad SAW menganggap jumlah Muslim terlalu sedikit untuk mengambil risiko.
Namun Abu Bakar tetap bersikeras dan ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mempublikasikan pesannya, mereka pergi ke Ka'bah, rumah Allah SWT, bersama-sama.
Di sana Abu Bakar memproklamirkan dengan suara lantang bahwa tidak ada yang layak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Itu adalah semacam pengumuman kelahiran, Abu Bakar berkata, inilah Islam, jadi bergabunglah dengan kami dalam perayaan ini.