REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran merupakan petunjuk universal bagi seluruh umat manusia. Kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW itu ternyata memiliki beberapa nama. Ahmad Fuad Effendy dalam Sudahkah Kita Mengenal Al-Quran? menyebutkan, kalangan ulama berbeda pendapat tentang jumlahnya.
Ada yang mengatakan, nama-nama Alquran mencapai 55 buah, sementara yang lain menghitungnya hingga lebih dari 90 nama. Nama al-Qur’an sendiri bermakna ‘keterbacaan.’ Dalam arti, Alquran itu dibaca dan dihafalkan, baik dengan suara keras maupun dalam hati.
Al-Kitab
Sumber nama-nama Alquran berasal dari kitab suci itu sendiri. Ada banyak nama yang disebutkan. Salah satunya yang cukup umum ialah al-Kitab. Lihat, misalnya, pada surah al-Baqarah ayat 2 atau ad-Dukhan ayat 2. Pada ayat yang pertama, Allah SWT berfirman, yang artinya, “Itulah Kitab (al-Kitab) yang tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Menurut Ahmad Fuad Effendy, nama al-Kitab mengisyaratkan ketertulisan. Dalam arti, Alquran merupakan wahyu Allah yang ditulis dan dibukukan dalam bentuk yang kita kenal dengan sebutan mushaf. Rasulullah SAW juga diketahui memerintahkan para sahabat untuk menuliskan ayat-ayat suci yang diwahyukan kepada beliau.
Adz-Dzikr
Selanjutnya, Alquran juga dinamakan sebagai adz-Dzikr. Nama bagi Alquran itu merujuk pada surah al-Hijr ayat 9, yang artinya, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz-Dzikra (Alquran), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Sebutan adz-Dzikr dapat dimaknai sebagai ‘pengingat’ atau ‘pelajaran.’
Dalam arti, inilah kitab yang mengingatkan manusia atau memberikan pelajaran bagi mereka agar beriman dan taat kepada-Nya. Dalam surah al-Anbiya ayat 10, Allah berfirman, artinya, “Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab (Alquran) yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu (dzikrukum). Maka apakah kamu tidak mengerti?”
Hal itu pun berkaitan dengan fungsi diutusnya Nabi Muhammad SAW. “Sungguh, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan” (QS al-Baqarah:119).
An-Nur
Kata nur secara kebahasaan berarti ‘cahaya.’ Alquran disebut pula sebagai an-Nur karena itulah kitab yang memancarkan cahaya kebenaran bagi sekalian makhluk-Nya. Dalam surah an-Nisa ayat 174, Allah SWT berfirman, yang artinya, “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Alquran).”
Imam al-Ghazali dalam bukunya, Misykat al-Anwar mengibaratkan kedudukan Alquran bagi mata akal bagaikan cahaya matahari bagi mata lahiriah. Mata sukar melihat tanpa menerima pantulan sinar mentari. Akal pun akan gelap bila tidak disinari petunjuk Alquran.