REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga tanggal 24 Juni 2024 pukul 21.00 waktu Arab Saudi (WAS), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah meninjau dan menyetujui usulan 25 berkas permohonan tanazul jamaah.
Pelaksanaan tanazul atau mutasi kloter ini memperhatikan ketersediaan seat (kursi) kosong pada kloter tujuan dan diprioritaskan jamaah haji sakit yang harus segera dipulangkan ke Tanah Air untuk mendapatkan penanganan medis lebih intensif.
Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag), Widi Dwinanda menyampaikan, PPIH telah merilis sejumlah persyaratan tanazul atau mutasi kloter. Bagi jamaah sakit diperlukan surat rekomendasi petugas kesehatan kloter dan surat rekomendasi dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah.
“Bagi jamaah haji penggabungan ke kloter asal (embarkasi yang sama), harus menyertakan surat pengantar dari PPIH yang bersangkutan, serta surat pengantar dari ketua sektor sesuai penempatan sektor jamaah haji,” kata Widi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Widi menambahkan, bagi jamaah karena alasan kedinasan, diperlukan beberapa hal. Pertama, surat permohonan mutasi dari jamaah haji bersangkutan yang diketahui oleh ketua kloter. Kedua, surat pernyataan tidak menuntut kompensasi atas kurangnya layanan akibat mutasi.
“Ketiga, surat dari atasan langsung instansi yang bersangkutan dan surat pengantar dari ketua sektor sesuai penempatan sektor jamaah,” ujarnya.
Ia menegaskan, bagi tim petugas haji daerah tidak diperkenankan mengajukan tanazul atau mutasi kloter. Widi menyebut, pada fase pemulangan jamaah haji, hingga tanggal 24 Juni 2024 pukul 21.00 WAS, jamaah dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 21.723 orang, tergabung dalam 55 kelompok terbang.
Sementara, berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 09.24 WIB, jamaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 234 orang.
“Dari sisi usia, rata-rata jamaah yang wafat berumur 60-70 tahun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, ada penurunan jamaah wafat pada hari yang sama, tahun 2023, jamaah wafat berjumlah 469 orang, sedangkan di tahun 2024 berjumlah 234 orang,” kata Widi.