Jumat 21 Jun 2024 19:21 WIB

Imam Al-Ghazali dan Tasawuf Dituduh Jadi Penyebab Kemunduran Umat Islam, Benarkah?

Kondisi sosio kultural pada masa Imam Al-Ghazali tidak stabil

Ilustrasi tradisi ilmiah umat Islam. Kondisi sosio kultural pada masa Imam Al-Ghazali tidak stabil
Foto:

Dalam kondisi serba mundur dan Dunia Islam tenggelam konflik internal itulah, pada abad yang sama, Dunia Barat mengalami masa kejayaan renaisance. Hanya dalam waktu dua abad, Eropa mampu menyamai bahkan menandingi kejayaan Umat Islam saat itu.

Bahkan di Abad XVI, selang dua abad setelah ini, tiba-tiba saja mereka telah jauh meninggalkan Dunia Islam, yang masih saja terengah-engah akibat konflik internnya.

Karenanya, terlalu cepat mengatakan bahwa kemunduran umat ini, secara utuh, lebih disebabkan oleh rendahnya mentalitas kaum Muslimin yang enggan berpikir kritis akibat anjuran Al-Ghazali menjauhi filsafat.

Tradisi tasawuf, yang kerap diidentikkan dengan kecenderungan paham Jabariah (fatalisme), juga tidak bisa menjadi ''kambing hitam''.

Sejarah membuktikan, banyak kelompok dan ajaran tasawuf justru menjadi pembangkit gerakan antikolonialisme di banyak Dunia Islam, termasuk Indonesia. Dalam suatu komunitas yang tercengkeram penjajahan, gerakan ini seolah-olah api dalam sekam.

Ia menjadi penghangat sekam yang melembab, untuk kemudian berubah jadi api yang berkobar saat kekuatan eksternal menghembuskan perlawanan.

Bahkan saat ini, bisa disaksikan misalnya, sekelompok orang yang menjalankan tasawuf secara modern dan ilmiah justru menyuntikkan etos kerja yang hebat, bagi kebangkitan perekonomian dan pencerahan. 

photo
Teladan Imam Ghazali dalam tradisi ilmiah (ilustrasi), ilustrasi ulama - (republika)

sumber : Harian Republika

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement