Kamis 20 Jun 2024 06:11 WIB

Lupa Ucapkan 'Insya Allah', Rasulullah pun Ditegur

Asbabun nuzul ayat ini berkenaan dengan peristiwa yang terjadi pada diri Nabi SAW.

ILUSTRASI Lupa ucapkan Insya Allah, Rasulullah pun ditegur.
Foto:

Rasulullah SAW berkata, "Aku akan menjawab pertanyaan kalian besok."

Di luar dugaan Nabi SAW, pada keesokan harinya tidak ada wahyu turun dari Allah kepadanya. Bahkan, 15 malam telah lewat sejak hari ketika orang-orang Quraisy tersebut mendatanginya.

Rasulullah SAW terus menunggu datangnya wahyu yang dapat menerangkan tentang tiga pertanyaan itu. Sayangnya, Malaikat Jibril tak kunjung datang.

Di hari ke-16, kaum musyrikin Makkah semakin nyaring mencemooh beliau. Rasulullah SAW sangat berduka lantaran tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada kaum Quraisy.

Sebab, beliau adalah utusan Allah, yang menyampaikan kepada manusia apa-apa yang memang sudah diwahyukan oleh Allah kepadanya.

Akhirnya, datanglah Malaikat Jibril membawa wahyu, yakni surah al-Kafhi ayat 23-24. Isinya menegur Rasulullah SAW karena, dengan ucapannya kepada orang-orang Quraisy itu, seolah-olah sudah memastikan sesuatu akan terjadi pada esok hari. Di sinilah beliau diajarkan oleh Allah tentang pentingnya tidak lupa mengucapkan "insya Allah."

Kemudian, Jibril juga menyampaikan wahyu yang dapat menjawab pertanyaan orang-orang Quraisy itu. Mengenai "pemuda-pemuda yang bepergian" itu berkaitan dengan Ashabul Kahfi (QS 18:9-26). Ihwal seorang pengembara, itu adalah Dzulqarnain (QS 18:83-101). Beliau juga menerima penjelasan tentang perkara roh (QS 17:85).

Menurut pakar tafsir Alquran Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Jaami'ul Bayan, asbabun nuzul di atas mengandung hikmah. "Inilah pengajaran Allah kepada Rasulullah SAW agar jangan memastikan suatu perkara akan terjadi tanpa halangan apa pun, kecuali menghubungkannya dengan kehendak Allah SWT," tulisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement