Kamis 20 Jun 2024 05:35 WIB

Beda Sikap Legislator soal Pembentukan Pansus Haji

Evaluasi soal haji dinilai cukup dilakukan saat raker.

Jamaah haji berada didekat tenda kemah Mina, kota suci Mekah, Arab Saudi, Jumat, 14 Juni 2024.
Foto:

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas atau yang biasa dipanggil Gus Men menegaskan bahwa pihaknya pasti akan mengevaluasi seluruh layanan haji tahun ini. Hal ini disampaikan Gus Men menyusul adanya laporan matinya AC di tenda jamaah haji saat wukuf di Mina. 

"Semua kita akan evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan layanan jamaah , itu poinnya," ujar Gus Men saat ditemui usai melontar jumrah di Jamarat, Mina, Makkah, Selasa (18/6/2024). 

Sejauh ini, rata-rata jamaah haji Indonesia merasa puas dengan layanan puncak haji. Kendati demikian, Gus Men akan tetap melakukan evaluasi terkait kekurangan layanan. 

"Meskipun jamaah merasakan layanan yang sangat memuaskan tapii bagi kami tetap harus ada evaluasi, apapun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data," ucap Gus Men.

"Jadi termasuk katanya AC mati, di mana AC mati, kita akan segera evaluasi," kata dia.

Ketika ada masalah terkait layanan, Gus Men juga akan langsung berupaya memberikan respons cepat. Misalnya, saat mendapatkan aduan dari jamaah kloter Kuala Namu Medan (KNO) yang tidak mendapatkan tenda, Gus Men langsung mendesak masyariq agar menyediakan tenda. 

"Kita langsung eksekusi. Kita mintakan pada masyariq untuk tenda mereka kita pakai. Hari ini kita menggusur tendanya perusahaan masyariq untuk dipakai oleh jamaah kita. Alhamdulillah bisa," jelas Gus Men.

"Ini kan evaluasi-evaluasi yang sifatnya responsif, tetapi ke depan supaya layanan jamaah lebih baik tentu butuh evaluasi yang lebih komprehensif," kata Gus Men.

Demi kebaikan penyelenggaraan ibadah haji, Gus Men juga tidak menolak kritik atau saran. Karena, pada intinya adalah untuk kenyamanan jamaah haji Indonesia untuk beribadah.  

"Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran, saya kira ujungnya adalah bagaimana jamaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah, jamaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman dan tenang, pulang dengan membawa predikat haji mabrur," jelas dia. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa keterbatasan lahan menjadi salah satu alasan jamaah haji di Mina, Arab Saudi tidak mendapatkan tenda.

“Kalau itu (jamaah haji tidak mendapatkan tenda) terjadi, saya kira memang belum ada solusi, karena memang tempatnya yang sangat terbatas, termasuk juga toilet. Saya mengusulkan itu supaya toiletnya dibuat beberapa lantai, tidak satu lantai, sehingga menghabiskan tempat, karena untuk toilet saja bisa habis banyak tempatnya sehingga harus dinaikkan di Mina itu,” katanya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu.

Untuk mengatasi hal tersebut, Muhadjir menegaskan bahwa dirinya akan meninjau langsung ke Arab Saudi pada 3 Juli 2024, sekaligus mengevaluasi pelaksanaan ibadah haji.

“Nanti kira-kira tanggal 3 Juli saya akan ke sana (Arab Saudi) untuk mengecek dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada,” ujar dia.

Muhadjir juga mengaku sudah memberikan arahan kepada direktur haji luar negeri terkait permasalahan tenda untuk jamaah haji tersebut.

“Memang waktu saya ke Arab Saudi ingin meninjau tetapi tidak diperbolehkan, karena masih dalam proses percepatan pembangunan, tetapi saya sudah wanti-wanti kepada direktur haji luar negeri waktu itu, agar itu mendapatkan perhatian, walaupun saya tidak bisa meninjau,” ucapnya.

Menurutnya, ada tiga titik krusial yang menjadi permasalahan jamaah haji kesulitan mendapatkan tenda, yakni di Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Namun, skema mabit (bermalam) di Muzdalifah dengan cara murur atau melewati kawasan Muzdalifah dengan tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan) untuk langsung menuju tenda di Mina dinilai cukup membantu.

“Mina itu memang masih menjadi masalah, tetapi waktunya kan tidak lama di Mina itu, di Arafah juga sebetulnya ada masalah, tetapi kan sangat sebentar, di Muzdalifah sekarang juga ada kebijakan hanya lewat saja tidak perlu mabit kan, itu memang tiga titik krusial,” tuturnya.

 

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement