Senin 17 Jun 2024 12:48 WIB

6 Sarjana Barat Ini Semula Dukung Zionis Yahudi, Lalu Berbalik Serang Kezaliman Israel

Zionis Israel disebut melanggar dan merusak tatanan dunia internasional

Kendaraan pengangkut personel (APC) Namer Israel menuju perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan.
Foto:

Ketiga, I F Stone

Nasib serupa dialami pula oleh tokoh liberal AS, I F Stone, editor I F Stone Weekly.

''Israel sedang melangkah di jalan yang keliru,'' katanya beberapa tahun lalu kepada Paul Findley, penulis Mereka Berani Bicara: Menggugat Dominasi Lobi Yahudi. ''Periode ini merupakan yang paling kelam dalam sejarah bangsa Yahudi. Bangsa Arab mestinya diperlakukan sebagai manusia.''

Stone menulis buku Underground to Palestine. Ia menceritakan pengalamannya berjalan bersama sejumlah orang Yahudi dari kamp-kamp Nazi, melalui blokade Inggris ke tempat yang sekarang menjadi Israel. Ia kemudian mengusulkan supaya konflik Timur Tengah dipecahkan dengan ''solusi binasional, (dengan membentuk) sebuah negara yang konstitusinya mengakui kehadiran dua bangsa, dua negara, Arab dan Yahudi'', yang mencakup seluruh warga Palestina. Calon penerbitnya meminta bagian itu dihapus, Stone menolaknya, dan penerbit itu membatalkan rencana penerbitannya.

''Sejak saat itu,'' kata wartawati Yahudi Carolyn Toll, '' Stone, yang selama ini menjadi bintang acara-acara ceramah di sinagog, karena ia wartawan Amerika yang pertama bergabung dengan orang-orang Yahudi yang selamat dari holocaust, dinajiskan di semua forum Yahudi oleh para pemimpin yang menutup rapat perdebatan tentang binasional dan kenegaraan.''

Stone sendiri berkomentar, ''Saya sendiri merasa, seperti banyak intelektual Amerika lainnya, Yahudi maupun non-Yahudi, dipencilkan setiap saya mencoba bicara terbuka tentang Timur Tengah''. Upaya menemukan penerbit Amerika yang mau menerbitkan buku yang keluar dari rel patokan Israel, kata Stone, ''kira-kira sama gampangnya dengan menjual gagasan matang tentang ateisme kepada Osservatore Romano di Vatikan.'' Romano adalah jurnal resmi Tahta Suci Vatikan.

Keempat, Noam Chomsky  

Noam Chomsky juga harus dimasukkan dalam barisan orang Yahudi yang sangat kritis terhadap Israel. Ia pakar Linguistik dan profesor di Massachussetts Insititute of Technology. Selama puluhan tahun Chomsky menulis di berbagai media, sebagian besar masuk dalam Index of Cencorship, yang mengecam dengan sangat keras perilaku Israel dan dukungan buta AS terhadap negara Yahudi itu. Tulisan-tulisannya selalu ditopang data dan argumen yang amat matang dan mengagumkan. Mencerminkan reputasinya sebagai pakar besar yang dijuluki ''Einstein-nya Linguistik''.

Sebuah bukunya sudah diterjemahkan menjadi Menyibak Terorisme Internasional, yang menelanjangi dengan sangat meyakinkan kekejian dan kelicikan Israel terhadap warga Palestina, dan kemunafikan AS dalam konflik Timur Tengah. Kini, kaum Yahudi AS, bahkan kalangan terpelajar non-Yahudi, bergidik atau geram setiap kali mendengar nama Chomsky.

Beberapa perkiraan menyebut bahwa nasibnya tinggal menunggu waktunya untuk dihabisi oleh kelompok-kelompok teror Yahudi di AS, seperti Liga pertahanan Yahudi (JDL) dan Organisasi Pertahanan Yahudi (JDO). Dan Chomsky tak pernah gentar dengan segala macam ancaman yang begitu sering diterimanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement