Jumat 14 Jun 2024 01:22 WIB

Timwas Haji DPR Ingatkan Pentingnya Bendera RI di Bus Shalawat

Jamaah haji harus memiliki kelengkapan dokumen untuk kemudahan berhaji.

Jamaah haji.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI Ace Hasan Syadzily mengingatkan pentingnya bendera RI menempel di bus shalawat rombongan calon haji Indonesia sebagai identitas negara untuk membantu mereka mengenali bus tumpangan.

"Ini penting karena untuk memastikan identitas bagi calon haji kita. Kalau bukan bendera Indonesia, mereka enggak berani naik," kata Ace dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Hal itu disampaikannya saat Rapat Pengawasan Penyelenggaraan Haji 2024 Timwas Haji DPR RI bersama Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas di Mekah, Arab Saudi, Rabu (12/6).

Peringatan itu menanggapi hilangnya bendera Indonesia yang menempel di bus shalawat rombongan calon haji Indonesia di Terminal Shaeeb Amer, Mekah, Arab Saudi.

"Catatan selanjutnya yang harus diperbaiki, kemarin sempat jadi sorotan soal bus shalawat justru menjelang akhir (kloter) itu identitas Indonesia kita hilang," ujarnya.

Berdasarkan keterangan petugas layanan transportasi Kementerian Agama RI di Terminal Shaeeb Amer, bendera Indonesia dicopot oleh otoritas Arab Saudi.

Namun, Ace Hasan mempertanyakan sekaligus memprihatinkan sebab pada saat yang bersamaan bendera Iran dan Turki tetap menempel di armada bus mereka.

"Kenapa bendera Iran dan Turki ada di bus-bus mereka enggak dicopot? Padahal, kurang apa kedekatan Indonesia sama Arab Saudi. Kenapa sama Iran tidak dicopot, sama kita dicopot?" tanyanya.

Untuk itu, dia meminta kepada Menag RI Yaqut Cholil Qoumas untuk memastikan bendera sebagai identitas kebanggaan Indonesia dalam hal transportasi tidak diabaikan.

"Identitas kebanggaan kita, terutama masalah transpor harus dipastikan. Kalau alasannya dari otoritasnya begitu, pertanyaannya kenapa di negara lain ada? Sementara di bus kita dicabut," katanya.

Dalam rapat tersebut, hadir Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, dan para Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Abdul Wahid, dan Diah Pitaloka.

Selain itu, hadir pula Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Azis Ahmad, Konjen RI Jeddah Yusron Baharudin Ambary, Sekjen Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani, Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Firmansyah N. Nazaroedin, dan Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement