Kamis 13 Jun 2024 04:51 WIB

Respons Rasulullah pada Kelakuan 'Unik' Arab Badui

Usai menyalami Rasulullah SAW, orang Arab Badui ini buang air pada tembok masjid.

Respons Rasulullah pada Kelakuan Unik Arab Badui. Foto - Masjid Nabawi.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Respons Rasulullah pada Kelakuan Unik Arab Badui. Foto - Masjid Nabawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW dan sejumlah sahabat sedang berada di dalam Masjid Nabawi. Tiba-tiba, seorang Arab badui datang dan mengucapkan salam dengan nada tinggi.

Belum selesai salam itu dijawab oleh seisi masjid, dengan santainya lelaki badui ini berjalan masuk. Ia kemudian duduk di dekat Nabi SAW dan berdoa dengan suara yang sangat keras, “Ya Allah, ampunilah aku dan Muhammad! Janganlah Engkau mengampuni seorang pun selain kami berdua!”

Baca Juga

Mendengar itu, Rasulullah SAW tertawa. “Sungguh, engkau telah menghalangi banyak orang,” ujar beliau kepada orang badui ini. Maksudnya, beliau hendak menyampaikan, janganlah berdoa kebaikan untuk segelintir orang saja, apalagi doa itu diucapkan dengan suara keras.

Tidak berhenti di situ. Setelah menyalami Nabi SAW dan beberapa sahabat di dekat beliau, pria badui tersebut bangkit dan berjalan menuju sebuah sudut Masjid Nabawi. Tiba-tiba, ia mengeluarkan “barangnya” dan melakukan buang air kecil pada tembok masjid itu.

 

Seketika, seluruh sahabat Nabi yang menyaksikannya merasa marah. Mereka pun hendak menyergap orang badui ini. Namun, dengan cepat Rasulullah SAW memberikan isyarat kepada mereka agar tetap pada tempat masing-masing.

Kemudian, beliau sendiri yang menghampiri lelaki badui itu dan berkata kepadanya, “Sesungguhnya masjid ini tidak untuk buang air kecil di dalamnya. Masjid ini dibangun untuk orang-orang berzikir kepada Allah dan shalat.”

Nabi SAW lalu memerintahkan seseorang untuk menyiramkan air pada dinding bekas air pipis itu. Maka pulanglah orang badui tersebut ke rumahnya dengan aman, sembari “membawa” nasihat berharga dari Rasulullah SAW tentang pentingnya kebersihan.

Baca di halaman selanjutnya...

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement