REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Menjelang puncak musim haji, penjagaan bagi jamaah yang ingin masuk ke Kota Makkah kian ketat. Setidaknya, jamaah yang ingin pergi dari Kota Madinah menuju ke Makkah Al-Mukarramah harus melewati 10 pos check point.
Hal itu dirasakan ratusan petugas Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah yang bertolak ke Makkah, Senin (3/6/2024). Sejak berangkat dari Kota Madinah, ada sepuluh titik pemeriksaan di mana masing-masing gerbang pemeriksaan dijaga puluhan polisi atau Askar Arab Saudi.
Setelah 25 hari bertugas di Kota Madinah sejak 9 Mei 2024 untuk melayani jamaah haji gelombang pertama, PPIH Daker Madinah digeser ke Kota Makkah untuk menjalani tugas di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada puncak haji. "PPIH Daker Madinah yang hari ini berangkat ke Makkah sejumlah 432 petugas," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Ali Machzumi kepada tim Media Center Haji, Senin (3/6/2024).
Ali menuturkan, PPIH Arab Saudi Daker Madinah yang diberangkatkan terdiri dari petugas Daker Madinah dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Semua PPIH Daker Madinah bersama-sama berangkat dari Kantor Urusan Haji (KUH) Madinah pada pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS) menggunakan 12 bus, MPV, hi-ace, dan ambulance untuk membawa jamaah yang sakit, bus pada pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS)."Terdiri dari 345 petugas Daker Madinah dan 87 petugas KKHI Madinah," ucap dia.
PPIH Daker Madinah nantinya akan ditempatkan menjadi Satuan Tugas (Satgas) Arafah. "Sesampainya di Kota Mekkah kita akan mapping maktab di Arafah," ujar Ali.