Senin 20 May 2024 09:30 WIB

Petugas Haji Siapkan Mitigasi untuk Jamaah Lansia

Petugas akan memberikan kartu kendali untuk jamaah haji lansia.

Petugas haji menyambut kedatangan jamaah dan melayani jamaah lansia di Madinah.
Foto: Republika/Karta Raharja Ucu
Petugas haji menyambut kedatangan jamaah dan melayani jamaah lansia di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhyiddin dari Makkah, Arab Saudi

 

Baca Juga

Calon jamaah haji (Calhaj) Indonesia yang sudah tiba lebih dulu di Madinah akan mulai bergeser ke Makkah pada Senin (20/5/2024) siang. Mereka akan melaksanakan umroh wajib dan bersiap untuk mengikuti rangkaian ibadah puncak haji. 

Dalam melayani ibadah jamaah lansia di Masjidil Haram, petugas haji Daerah Kerja (Daker) Makkah tahun ini akan memberikan kartu kendali kepada calon jamaah haji (Calhaj). Hal ini diperlukan agar jamaah lansia tidak ditinggal oleh jasa pendorong kursi roda ilegal di Masjidil Haram. 

Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, jamaah lansia yang menggunakan kursi roda sering ditinggal oleh jasa pendorong yang disewanya, khususnya saat melakukan tawaf atau sai. Untuk mencegah itu, kata dia, maka pihaknya melakukan mitigasi dengan mengeluarkan kartu kendali untuk jamaah lansia. 

"Jadi ini untuk mitigasi jamaah ditinggal ketika melaksanakan prosesi tawaf dan sai yang menggunakan kursi roda. Maka tahun ini petugas layanan lansia dan dibantu dengan petugas lindungan jamaah di sektor Masjidil Haram itu menggunakan jasa pendorong resmi yang ada di Masjidil Haram," ujar Khalilurrahman saat diwawancara di Kantor Urusan Haji Indomesia, Makkah, Ahad (19/5/2024). 

Jasa pendorong kursi roda resmi itu nantinya akan menggunakan rompi warna abu-abu dan warna biru. "Kalau kemarin kan ada yang ilegal sehingga kita ingin memastikan semua jamaah yang lansia yang membutuhkan jasa kursi dorong itu adalah petugas resmi yang memang mendapatkan izin resmi dari otoritas Masjidil Haram," ucap dia. 

Khalilurrahman menjelaskan, jamaah lansia tersebut nanti akan didampingi oleh ketua kloter dan petugas lansia dari sektornya. Setelah selesai melakukan tawaf dan sa'i, barulah mereka akan membayar uang jasa pendorong kursi roda tersebut. 

"Kemudian nanti baru jamaah melalui ketua kloternya menyerahkan uang jasa aewa kursi roda kepada petugas resmi jasa dorong yang ada di Masjidil Haram," ucap Khalilurrahman.

Dia menambahkan, harga sewa pendorong kursi roda itu sekitar 150 riyal. Namun, saat puncak haji, harganya bisa lebih dari 400 riyal. "Itu tidak menentu, bisa sampai kisaran sampai 450 riyal.

Kan ada yang satu paket, satu paket itu berarti dengan jasa dorong tawaf dan sai, tapi juga ada yang hanya sai saja atau tawafnya saja," kata Khalilirrahman. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement