Rabu 01 May 2024 18:11 WIB

Cerita Muslim di Kampung Oe Belo NTT, Jalan Kaki 11 Kilometer ke Masjid

Di Dusun 4 Kampung Oe Belo, hanya ada 20 KK yang beragama Islam.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Mushola Al Furqon Aba Sole Dusun 4 Kampung Oe Belo, Desa Oe Belo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Foto:

Meski menjadi kelompok minoritas, kata Latif, kerukunan antarumat beragama di kampungnya sangat baik. Mereka juga sering membantu setiap aktivitas keagamaan umat Islam, seperti Idul Adha atau hari raya kurban.

Pengakuan yang sama disampaikan oleh Idawati Nissa. Sejak Musholla Al Furqon Aba Sole berdiri, warga Muslim di Dusun 4 Kampung Oe Belo tak lagi berjalan kali menuju masjid di Oehani. Mereka cukup berjamaah di mushala tersebut yang hanya berjarak beberapa meter dari rumah.

Idawati yang salah satu dari tiga anaknya kuliah di Bogor, Jawa Barat ini mengaku mushala selalu terisi dengan aktivitas sholat berjamaah lima waktu. Warga dan anak-anak pun banyak mendapatkan pendidikan agama dari ustadz-ustadzah di mushala tersebut.

"Membantu sekali mushala ini. Sebelumnya, aduh kami harus jalan," kata Idawati sambil tersenyum.

Mereka mayoritas bertempat tinggal di rumah-rumah adat khas NTT. Untuk menuju ke tempat ini, Republika.co.id menempuh waktu perjalanan sekitar empat jam dari kota Kupang menggunakan mobil.

Jalan berkelok membelah bukit dilewati mobil yang Republika.co.id tumpangi. Beruntung jalannya utama beraspal mulus. Namun, mobil harus menurunkan kecepatan secara drastis ketika masuk ke kampung Oe Balo karena jalannya yang tidak beraspal dan berbatu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement