Senin 22 Apr 2024 22:01 WIB

Era Baru Timur Tengah atas Serangan yang Dilakukan Israel Terhadap Iran

Israel melancarkan serangan di dekat kota Isfahan di Iran.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Serangan Rudal Iran ke Israel
Foto: DPR
Serangan Rudal Iran ke Israel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah bertahun-tahun, Amerika Serikat memberikan tekanan tingkat tinggi terhadap sekutunya agar menahan diri, serangan Israel terhadap Iran membawa kawasan dan diplomasi yang dipimpin Barat ke wilayah yang belum dipetakan. 

Iran dan Israel telah lama mengobarkan perang bayangan yang ditandai dengan pembunuhan ilmuwan nuklir Teheran dan serangan terhadap Israel oleh sekutu negara ulama tersebut di dunia Arab seperti Hizbullah Lebanon, tetapi Amerika Serikat telah menempatkan prioritas utama untuk mencegah perang besar-besaran.

Baca Juga

Serangan paling mematikan yang pernah terjadi terhadap Israel yang dilakukan pada tanggal 7 Oktober oleh militan Palestina, Hamas yang didukung Iran, mengguncang Israel dan memperkuat tekadnya dengan pemerintahan Presiden Joe Biden yang menyerah pada pembatasan dibandingkan mencegah gejolak regional.

“Serangan langsung Iran dan Israel adalah sebuah tonggak sejarah, karena hal ini benar-benar mengubah aturan interaksi antara kedua musuh. Hal ini juga meningkatkan ketegangan di kawasan ini. Hal ini membuat momok perang habis-habisan menjadi sangat nyata bagi banyak negara di kawasan ini,” kata Merissa Khurma, Direktur Program Timur Tengah di Wilson Centre, dilansir dari GulfNews, Senin (22/04/2024).

Israel melancarkan serangan di dekat kota Isfahan di Iran setelah Iran pada akhir pekan lalu melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel dengan rentetan 300 rudal, drone, dan roket. Baik serangan langsung Iran maupun Israel diketahui tidak menimbulkan korban atau kerusakan besar dan tidak ada negara yang secara terbuka mengkonfirmasi serangan tersebut, sehingga para pejabat AS secara pribadi menyuarakan harapan bahwa Iran tidak akan membalas dan siklus ini akan berakhir.

Serangan pesawat tak berawak Iran merupakan balas dendam atas penghancuran gedung konsulat Iran di Suriah oleh Israel pada tanggal 1 April yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi elit Iran termasuk dua jenderal.

Alex Vatanka, direktur program Iran di Middle East Institute, mengatakan Israel telaj memperhitungkan konsekuensi serangan di Damaskus dan mereka berspekulasi bahwa Israel mungkin berharap untuk menarik Amerika Serikat yang semakin kritis terhadap serangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement