Jumat 19 Apr 2024 08:46 WIB

Novel Rasuna Said Singa Podium, Kisah Pahlawan Pemberani dari Tanah Minang

Rasuna Said dikenal sebagai pahlawan yng berjuang untuk membela kaumnya.

Novel Rasuna Said
Foto: Ist
Novel Rasuna Said

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Novel Biografi H.R Rasuna Said, Singa Podium (RepublikaPenerbit, 2024) sudah selesai cetak dan segera menemui pembaca. Novel Biografi kelima karya Khairul Jasmi ini patut dimiliki dan dibaca untuk keluarga di Indonesia, agar sejarah tidak lenyap begitu saja ditelan zaman. Apalagi kisah Rangkayo Rasuna Said, Singa Podium dari Ranahminang, perempuan yang berani melawan kolonialisme. 

 

 

Rasuna Said, bukanlah sekadar nama jalan. Ada sejarah yang perlu diungkapkan kepada generasi ke generasi. Seorang perempuan yang berjuang untuk membela kaumnya. Sejak menjadi siswi Diniyyah Puteri, sekolah khusus perempuan pertama di Nusantara yang didirikan oleh Rahmah El Yunusiyyah,  Rasuna adalah murid yang paling menonjol dalam kemampuan berpidato. 

Bila dia sudah buka suara, maka semua orang akan terpukau dan terpaku di posisinya hingga gadis itu selesai bicara. Ia pun dikenal sebagai  Singa Podium. Perjuangan Rasuna Said yang tak surut meski harus berpisah dengan suami dan anaknya, dihormati Soekarno dan disanjung Bung Tomo serta para nasionalis. Nama Pahlawan Nasional ini, harum dan dikenang sepanjang masa.

Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Khairul Jasmi (KJ) merupakan penulis produktif novel sejarah yang memiliki kekuatan narasi sastrawi dan kaya data sejarah. Hal ini karena ia seorang wartawan penerima anugrah bergengsi bidang tulis menulis, Anugrah Adinegoro 2003 dan jebolan Pendidikan Ilmu Sejarah, Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Padang, kini UNP.  

Semangat sejarah membuat KJ kian produktif menyampaikan kisah-kisah berharga untuk generasi sekarang dalam versi novel. Wartawan Utama ini telah merilis novel biografi ulama-ulama besar Minangkabau; Inyiak Sang Pejuang, Syekh Sulaiman Arrasuli (Republika, 2020), Perempuan yang Mendahului Zaman, Syekhah Rahmah el Yunusiyyah, Pendiri Sekolah Perempuan Pertama di Indonesia, Diniyyah Puteri (Republika, 2020), Syekh Ibrahim Musa Parabek, Sang Ulama Penggerak (Republika, 2022), Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi, Guru Para Ulama Indonesia (Republika, 2023) dan Rasuna Said Singa Podiun (Republika 2024).

"Sebagai salah seorang pembaca naskah-naskah novel ini sebelum diterbitkan, saya merekomendasikan agar di rumah kita ada novel-novel karya Khairul Jasmi. Bacaan yang layak bagi semua, yang menyadarkan pentingnya keadaan sekarang kita syukuri dibanding pada masa lalu yang perih dan rumit. Kesadaran itu diharapkan dapat membangun daya juang untuk lebih baik," ujar Abdullah Khusairi, dosen Literasi Media pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Imam Bonjol Padang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement