Selasa 02 Apr 2024 05:57 WIB

Ritual Sapi Merah Yahudi untuk Robohkan Al Aqsa Bertepatan dengan Idul Fitri?

Yahudi meyakini sapi merah adalah jalan menuju penguasaan Al Aqsa

Rep: Muhyiddin, Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Muslim sedang berada di Kompleks Masjid Al-Aqsa. Yahudi meyakini sapi merah adalah jalan menuju penguasaan Al Aqsa
Foto:

 

Temple Institute menjelaskan bahwa sapi dara berwarna merah itu datang ketika persiapan meletakkan dasar bagi pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem. Hal ini dilaporkan The Jerusalem Post pada September 2022.

Sapi merah pertama kali disebutkan dalam Kitab (19:3) yang dipercaya Yahudi Israel. Teks kitab itu berbunyi, "Ketika Tuhan memberi tahu Musa dan Harun, 'Inilah hukum ritual yang diperintahkan Tuhan: Perintahkan orang Israel untuk membawakanmu seekor sapi merah tanpa cacat, yang tidak ada di dalamnya cacat dan tidak ada kuk yang dipasang padanya'.”

Kitab Taurat selanjutnya menjelaskan bagaimana sapi diolah dan dibakar serta abunya dicampur ke dalam air yang disucikan. Mereka yang menjadi najis karena menyentuh mayat manusia akan disucikan dengan cara memercikkan air bercampur abu tersebut dua kali. 

Yakni tiga hari sekali setelah mereka bersentuhan dengan mayat tersebut, dan yang kedua tujuh hari setelah mereka kontak dengan mayat.

Kitab Taurat menceritakan bahwa seekor lembu merah dibawa ke Imam Elazar, putra Harun, dan diolah untuk dijadikan abu untuk ritual tersebut. Menurut Talmud, abu tersebut digunakan sejak saat itu hingga akhir periode Kuil Pertama. Selama periode Kuil Kedua, lima hingga tujuh sapi dara merah lainnya dibakar untuk dijadikan abu. 

Maimonides menulis dalam ringkasan hukum Yahudi, Mishneh Torah (Laws of the Red Heifer, 3:4), bahwa sapi merah berikutnya akan dibawa oleh Mesias.

Di zaman modern, semua orang Yahudi termasuk kohanim (pendeta/ imam Yahudi) dianggap najis karena kotoran yang ditimbulkan oleh mayat. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari di zaman modern status ini tidak mempunyai banyak dampak praktis, mereka yang najis dengan jenis kenajisan ini dilarang memasuki kuil. 

Kohanim (imam Yahudi) yang tidak suci dengan jenis kotoran (najis) ini dilarang melakukan pelayanan yang diperlukan di Kuil.

Imam Yahudi itu perlu disucikan dengan abu sapi merah sebelum dapat melayani lagi, sehingga pembuatan abu tersebut merupakan persyaratan yang diperlukan untuk segala upaya, untuk membangun kembali kuil suci Yahudi ketiga di Yerusalem.

Satu pengecualian adalah pengorbanan Pascal, yang dapat dipersembahkan bahkan oleh mereka yang najis dengan najis dari mayat, selama mayoritas orang Yahudi najis dengan jenis-najis ini.

photo
Infografis Alquran Bantah Orang Yahudi akan Jadi Penghuni Surga - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement