Sebab jika seluruh manusia diciptakan dengan penuh kenikmatan, di mana mereka mendapat segala nikmat, maka kemungkinan terjadinya ketidakstabilan lebih besar. Sebab di dalam dirinya terdapat kecenderungan untuk berbuat buruk.
Dalam sebuah riwayat, kekhawatiran Rasulullah SAW ini pun dipertegas dengan hadits berikut:
Dalam sebuah hadits, juga disampaikan mengenai penyakit yang akan menimpa umat Nabi Muhammad SAW. Berikut haditsnya:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: سيُصيب أمتي داء الأمم، فقالوا: يا رسول الله، وما داء الأمم؟ قال: الأشر والبطر، والتكاثر والتناجش في الدنيا، والتباغض والتحاسد حتى يكون البغي
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Umatku akan ditimpa penyakit yang juga menimpa umat-umat sebelumnya." Lalu mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, penyakit apa itu?" Kemudian beliau SAW bersabda, "Sombong, angkuh, bermewah-mewahan, bermusuh-musuhan dalam urusan dunia, saling membenci dan saling dengki hingga kelewat batas." (HR Al-Hakim)
Ironisnya, kondisi berlimpahan tersebut diperoleh dari cara yang tak lagi memperdulikan antara halal dan haram.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أَمِنَ الْحَلاَلِ أَمْ مِنْ الْحَرَامِ
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, "kan datang suatu zaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang ia ambil darinya, apakah dari halal atau dari haram. “(HR Bukhari).