REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania turut mengutuk kegagalan untuk mengamankan gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB. Dalam pernyataan yang dikeluarkan kementerian luar negeri Yordania, Amman mengatakan kegagalan ini "mencerminkan perjuangan masyarakat internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza".
Juru bicara kementerian luar negeri Yordania, Sufian Qudah, mengecam apa yang ia sebut sebagai "kegagalan berulang kali" Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan perang di Gaza. Sementara itu, duta besar Qatar untuk PBB, Alya Ahmed Saif al-Thani, mengatakan negaranya akan melanjutkan upaya-upaya untuk bekerja sama dengan para mitra untuk memastikan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menekankan, kebutuhan saat ini, lebih dari sebelumnya. Salah satunya, untuk mereformasi Dewan Keamanan untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan dengan kredibilitas dan tanpa standar ganda.
Adapun Hamas, kelompok ini mengkritik AS karena memberikan "lampu hijau" kepada Israel untuk melakukan "lebih banyak pembantaian". "Veto ini melayani agenda pendudukan Israel, menghalangi upaya-upaya internasional untuk menghentikan agresi, dan meningkatkan penderitaan rakyat kami," kata Hamas dalam pernyataannya.