Rabu 21 Feb 2024 23:31 WIB

Lawan Aksi Provokatif Bakar Alquran, Kuwait Cetak 100 ribu Alquran dalam Bahasa Swedia

Kuwait mengutuk keras segala bentuk penistaan Alquran

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Sebagai umat muslim tentu wajib membela Alquran. (ilustrasi). Kuwait mengutuk keras segala bentuk penistaan Alquran
Foto:

Mengetahui keadaan Islamofobia yang berkembang di Eropa tersebut, Dewan Menteri Kuwait membuat keputusan menerbitkan 100 ribu mushaf Alquran dalam bahasa Swedia.

Semuanya akan disebarkan di seluruh wilayah Swedia. Ini dilakukan berdasarkan inisiatif yang diajukan oleh Perdana Menteri Sheikh Ahmad Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah.

PM Kuwait pun telah menugaskan Otoritas Publik untuk Pelayanan Publik untuk mencetak dan menerbitkan salinan Al-Quran.

Menurut Kantor Berita Kuwait (KUNA), langkah ini dilakukan dalam rangka menegaskan toleransi agama Islam dan menyebarkan nilai-nilai Islam serta hidup berdampingan di antara seluruh umat manusia.

Penerbitan Alquran terjemahan diharapkan segera selesai, yang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri akan didistribusikan ke masjid, perpustakaan, sekolah dan lembaga lainnya di seluruh Swedia.

Pekerjaan penerjemahan dilakukan oleh mendiang Knut Bernstrom, seorang penerjemah terkenal asal Swedia dan masuk Islam. Kuwait termasuk di antara negara-negara mayoritas Muslim dan Arab yang mengutuk insiden pembakaran Alquran yang diizinkan oleh otoritas Swedia.

Saat itu Kementerian Luar Negeri menyatakan, langkah provokatif yang serius ini menyinggung perasaan umat Islam di seluruh dunia. "Negara Kuwait mengingatkan masyarakat internasional dan semua negara terkait akan tanggung jawab mereka untuk bertindak melawan kebencian dan ekstremisme agama, dan menghentikan tindakan permusuhan yang menargetkan kesucian umat Islam," tambah kementerian tersebut.

Baca juga: 5 Kunci Agar Rezeki yang Diperoleh Berkah di Dunia Menurut Alquran dan Hadits

 

Pemerintah Kuwait menyampaikan, pelaku tindakan permusuhan seperti itu harus diadili dan dicegah menggunakan prinsip kebebasan sebagai taktik untuk membenarkan permusuhan terhadap Islam atau agama suci apa pun.

 

Kuwait juga ikut serta dalam mempersiapkan rancangan resolusi, bersama dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk dipresentasikan di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) untuk menghadapi kebencian agama dan penodaan kesucian agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement