Senin 05 Feb 2024 13:42 WIB

Grand Sheikh Al Azhar Apresiasi Peran Kemanusiaan Muhammadiyah

Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan internasional independen.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Grand Syaikh Al Azhar, Ahmed Mohamed Ahmed El-Tayeb saat bertemu dengan pimpinan PP Muhammadiyah di Hotel Emirates Palace, Ahad (4/2/2024). 
Foto: Dok Republika
Grand Syaikh Al Azhar, Ahmed Mohamed Ahmed El-Tayeb saat bertemu dengan pimpinan PP Muhammadiyah di Hotel Emirates Palace, Ahad (4/2/2024). 

REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI -- Grand Sheikh Al Azhar, Ahmed Mohamed Ahmed El-Tayeb, mengapresiasi peran kemanusiaan persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini disampaikan Grand Sheikh saat bertemu dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti dan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Syafiq Mughni di Hotel Emirates Palace, Ahad (4/2/2024). 

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda penerimaan anugerah Zayed Award for Human Fraternity 2024 yang digelar di Abu Dhabi. Dalam pertemuan ini, Grand Sheikh mengaku sudah sejak lama mengetahui peran Muhammadiyah yang telah banyak membantu di bidang pendidikan dan kemanusian global. 

Baca Juga

Dia pun memuji dan mengapresiasi penuh peran Muhammadiyah dalam kemanusiaan global, sehingga ia menilai sangat layak untuk menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity.

Sedangkan Prof Haedar dalam pertemuan tersebut menyampaikan rasa terimakasih atas pengakuan yang mulia Grand Sheikh terkait peran kemanusiaan global Muhammadiyah. 

Menurut Prof Haedar, Grand Sheikh juga telah banyak memberikan perhatian dalam bidang keagamaan, kemanusian serta toleransi beragama.

“Grand Sheikh atas peran kemanusiaannya merupakan mujadid tokoh pembaharu di abad ini,” ujar Prof Haedar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (5/2/2024).

Sekadar diketahui, Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan internasional independen yang diselenggarakan setiap tahun untuk memberikan penghormatan kepada setiap individu dan lembaga tanpa memandang latar belakang dan asal mereka, mereka yang bekerja tanpa pamrih dan tak kenal lelah melampaui rintangan demi mewujudkan nilai-nilai abadi solidaritas, integritas, keadilan dan optimisme serta menciptakan terobosan menuju hidup berdampingan secara damai.

Penghargaan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019, setelah pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara Yang Mulia Paus Fransiskus dan Yang Mulia Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb. Dalam kesempatan tersebut, mereka bersama-sama menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia.

Penghargaan ini diberikan untuk menghormati alharhum Shaikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab, yang terkenal berkat upaya kemanusiaan dan dedikasi beliau dalam membantu semua orang tanpa memandang latar belakang atau asal mereka.

Selain bertemu tokoh Muhammadiyah, dalam agenda tersebut Grand Sheikh juga turut menemui para penerima anugerah lainnya yakni dari Nahdlatul Ulama (NU) yang diwakili KH Ulil Abshar, Professor Sir Magdi Yacoub dokter ahli jantung anak dari Mesir dan Sister Nelly Leon Correa yang diwakili Suster Lili dari Chile, yang sangat berperan dalam membantu wanita-wanita yang berada di tahanan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement