Jumat 26 Jan 2024 19:16 WIB

Truk Gandum dari Masyarakat Indonesia Sudah Sampai Gaza

Penyaluran bantuan melalui BSMI untuk Gaza mencapai Rp 3,5 miliar

Truk Bantuan BSMI
Foto: Dok BSMI
Truk Bantuan BSMI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA — Truk gandum yang merupakan bantuan bahan pangan untuk warga Palestina dari masyarakat Indonesia sudah memasuki Kota Rafah, Jalur Gaza, pada Kamis (25/1/2024). Informasi mengenai tibanya truk gandum tersebut diterima Ketua Dewan Pembina Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Prof Basuki Supartono langsung dari sopir truk  pembawa bantuan bernama Syihabuddin.

“Syihabudin melaporkan bahwa truk gandum BSMI sudah memasuki Rafah, Gaza, melalui pintu perbatasan Kareem Abu Salim, Palestina,”ujar Basuki.  Truk berisi gandum seberat 32 ton tersebut akan didistribusikan ke titik-titik pengungsian di Gaza. Basuki berharap bantuan tersebut bisa tembus hingga ke Gaza Utara. 

Baca Juga

Sebagai cafatan, BSMI memberangkatkan truk tersebut pada Senin (22/1/2024) dari gudang bantuan Ismailiyah. Gandum tersebut dipesan langsung dari pabriknya yang tarletak tak jauh dari lokasi gudang. Berdasarkan informasi dari beberapa sopir truk bantuan, biasanya dibutuhkan waktu tujuh hingga sepuluh hari bagi truk bantuan untuk bisa sampai tembus ke Gaza.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) | Indonesian Red Crescent (@bsmi_id)

Sekretaris Jenderal BSMI Muhammad Rudi mengatakan, bantuan yang disalurkan dari rakyat Indonesia melalui BSMI untuk Gaza sudah mencapai Rp 3,5 miliar. Bantuan tersebut disalurkan sejak agresi militer Israel dilancarkan pada Oktober lalu. Menurut Rudi, ada beberapa jenis bantuan yang disalurkan dari makanan jadi, obat-obatan, perlengkapan medis, ambulans, hingga bantuan tunai. 

Rudi mengatakan, BSMI juga sedang berencana untuk menggalang bantuan untuk pembangunan rumah sakit lapangan di Gaza. Menurut Rudi, rumah sakit lapangan tersebut juga merupakan permintaan langsung dari  pihak Kementerian Kesehatan Mesir. Menurut Rudi, BSMI berupaya bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan lainnya di Indonesia untuk mewujudkan rumah sakit lapangan tersebut. Tak hanya itu, BSMI juga masih menyiapkan program pasca perang, salah satunya yakni beasiswa untuk dokter-dokter Palestina. “Sudah ada dua kandidat yang kami siapkan,”ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement