Kamis 11 Jan 2024 20:25 WIB

MER-C Tambah Bantuan Makanan untuk Warga Gaza Jadi 5.800 Porsi

Jumlah pengungsi dan korban luka-luka akibat serangan Israel terus bertambah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang dua setengah bulan.
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang dua setengah bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menambah jumlah bantuan makanan siap saji untuk warga Palestina yang mengungsi di Khan Younis, Gaza Selatan di mana sebelumnya hanya 1.800 kini menjadi 5.800 porsi per hari.

Bantuan makanan disalurkan langsung oleh relawan MER-C yang saat ini masih berada di Jalur Gaza, Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan dibantu relawan lokal.

Baca Juga

“Alhamdulillah sejak Ahad, 7 Januari 2024 kita membuat makanan siap saji untuk 5.800 porsi. Biasanya kami hanya membagikan makanan di dua sekolahan tempat pengungsian untuk 1.800 orang. Sekarang kami juga membagikan makanan ke satu sekolahan lainya yang menampung 4.000 pengungsi. Jadi total makanan yang dibagikan 5.800 porsi,” kata Reza dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/1/2024).

“Hari ini Alhamdulillah kami memasak cukup banyak, ada 13 panci besar menu kacang adas untuk dibagikan kepada warga Gaza,” ucap dia.

Relawan MER-C lainnya, Fikri, menambahkan saat ini jumlah pengungsi dan korban luka-luka di sekolah-sekolah dekat rumah sakit Eropa di Gaza Selatan terus bertambah, karena serangan Israel masih berlangsung di seluruh Jalur Gaza.

Sebagai informasi, pada Senin (8/1/2024) pukul 18.21 waktu setempat atau 23.21 WIB, serangan Israel kembali terjadi tepat di depan sekolah tempat relawan MER-C mengungsi.

“Kami mohon doa dari temen-temen semua semoga kami tim relawan MER-C di Gaza selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam menyampaikan amanah-amanah dari teman-teman semua. Tentunya kami juga mohon doa agar kami selalu dalam lindungan Allah subhanahu wata ala” ujar Fikri.

Dalam menjalankan misi kemanusiaan, MER-C tidak hanya mengirimkan tim ke Palestina, tapi juga ke Afghanistan. Tim dikirimkan setelah gempa bumi berkekuatan 6.3 SR mengguncang Herat Oktober lalu dan menelan sekitar 4.000 korban jiwa dan sebagian besar warga mengungsi.

Namun, kini tim Relawan MER-C yang telah menyelesaikan misi kemanusiaan ke Afghanistan telah kembali ke tanah air dan tiba di Jakarta pada Selasa (9/1/2024).

MER-C mengirimkan Tim Relawan ke Afghanistan sejak 14 Desember 2023 lalu untuk menjalankan misi kemanusiaan di lokasi bencana gempa bumi di Herat. Tim ini terdiri dari lima orang di antaranya; dr. Tonggo Meaty Fransisca sebagai Ketua Tim, dr. Rio Wikanjaya, SpOT, Ita Muswita (bidan) dan dua orang perawat, yaitu Ade Adrian, SKep., Ners  dan Wirsal Adiansyah Harahap, Skep., Ners.

Ketua Tim Tonggo Meaty Fransisca mengaku lega bisa kembali ke tanah air dan menyelesaikan misi kemanusiaan di Afghanistan serta menyalurkan bantuan  dari masyarakat Indonesia. Bantuan yang diberikan berupa obat-obatan, alat kesehatan, perlengkapan musim dingin, makanan juga pengobatan bagi warga terdampak gempa.

“Kami lega karena dapat menjalankan tanggung jawab yang diberikan. Donasi masyarakat Indonesia untuk Afghanistan terutama di Herat, Alhamdulillah sudah bisa kita salurkan. Tapi yang pasti masih ada tanggung jawab memberikan hasil atau laporan untuk presidium kemudian bisa memberikan rekomendasi tentang apalagi yang bisa kita lakukan untuk masyarakat Afghanistan berikutnya," jelas Meaty.

Menurut dia, misi ini dapat terlaksana karena pemerintah Afganistan yang saat ini berada di bawah Taliban cukup terbuka dan mau bekerja sama dengan semua pihak untuk kemajuan Afghanistan.

Ia berharap sepulangnya tim ke Indonesia tetap dalam keadaan baik dan sehat sehingga dapat segera menyampaikan laporan misi kemanusiaan ke Afghanistan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement