Saat ini, masyarakat hanya bisa melihat relief bangunan candi. Supriyadi mengatakan pihaknya akan dilengkapi dengan informasi-informasi mengenai relief, baik secara teks maupun audio.
"Yangkami luncurkan ini masih tahap pertama, nanti ke depan akan terus dikembangkan lagi. Kami ingin menjadikan Candi Borobudur sebagai edukasi dan religi," kata dia.
Pemilik Studio Ubud Lindra Hismanto yang digandeng untuk menggarap proyek ini mengatakan butuh sekitar 700-an foto panorama pencitraan baru untuk memvisualisasikan Candi Borobudur secara detail. Masyarakat yang ingin merasakan sensasi melihat Candi Borobudur, baik secara 360 derajat maupun VR, dapat mengunjungi situs https://bimasbuddha.kemenag.go.id/borobudur/360/.
"Kami juga menghitung cahaya matahari saat proses pengambilan gambar agar foto-foto yang diambil bisa maksimal," kata dia.