Sabtu 06 Jan 2024 00:03 WIB

Siswa MAN 2 Bandar Lampung Rakit Motor Vespa Listrik, Setara Kekuatan Tiger

Siswa MAN 2 Bandar Lampung akan terus mengukir prestasi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Siswa mengikuti kegiatan pelatihan tanggap bencana di SMPN 237 Jakarta, Selasa (26/9/2023). Kegiatan tersebut merupakan program Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB) yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta untuk mengedukasi siswa dan tenaga pendidik dalam menghadapi situasi bencana dan kebakaran.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Siswa mengikuti kegiatan pelatihan tanggap bencana di SMPN 237 Jakarta, Selasa (26/9/2023). Kegiatan tersebut merupakan program Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB) yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta untuk mengedukasi siswa dan tenaga pendidik dalam menghadapi situasi bencana dan kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bandar Lampung, Fuzi Nur Ilahi dan M. Angga Yulizar berhasil merakit dua motor vespa listrik berwarna merah dan biru. Dua motor vespa karya siswa madrasah ini dipamerakan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) di Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (5/1/2024).

Dalam acara ini, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut sempat mencoba naik vespa warna merah tersebut. Dengan santai, Gus Yaqut tampak berkeliling di antara pengungjung Dev-X.

Baca Juga

Saat ditemui di lokasi, Kepala MAN 2 Bandar Lampung, Noval menjelaskan, ide pembuatan motor listrik oleh siswanya ini berawal dari adanya program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke motor Listrik. Menurut dia, motor tersebut mulai dirakit siswanya sejak 2022 lalu. 

"Sejak 2022 awal kita sudah mencoba untuk yang merah tadi. Lalu pada 2023 kita coba yang warna biru," ujar Noval kepada Republika pada Jumat (5/1/2024). 

Dua motor Vespa yang dipamerkan tersebut spesifikasi yang berbeda. Vespa dengan warna biru menggunakan aki kering 12 V, 20.2 AH, dengan motor penggerak berdaya 1.500 watt. Sedangkan Vespa yang berwarna merah menggunakan baterai lithium-ion dengan motor berdaya 3.000 watt, setara dengan kekuatan motor Tiger. Untuk pengisian baterai bisa sampai empat jam dan bisa menempuh jarak sekitar 100 kilometer. 

Pengerjaan vespa BBM menjadi listrik ini bisa memakan waktu 2-3 hari. Sedangkan pengerjaan rangkanya bisa sampai dua minggu. Biaya pengerjaan motor vespa ini diperkirakan habis sekitar Rp 40 juta.

Banyak pihak yang tertarik untuk membeli vespa listrik tersebut. Namun sayangnya vespa tersebut belum bisa diperjualbelikan. Untuk mengembangkan motor vesa listrik ini, menurut Noval, pihaknya rencana akan membuat membuatkan bengkel khusus untuk siswanya. 

"Setelah paham semua mereka mungkin akan membuat mandiri untuk kita buatkan bengkel," ucap Noval. 

Dalam membuat karya motor vespa tersebut, siswa MAN 2 Bandar Lampung juga mendapat dukungan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Puji Raharjo. Menurut Puji, motor Vespa tersebut setelah pihakna memadukan dua keterampilan yang ada di madrasah tersebut. 

Di MAN 2 Bandar Lampung ada dua keteramoilan, yaitu keterampilan listrik dan keterampilan otomotif. Saat dirinya baru menjadi Kepala Kanwil Kemenag Lampung, dua keterampilan tersebut masih terpisah. 

"Lalu, potensi ini kita gabungkan antara yang punya keterampilan listrik sama keterampilan otomotif, memodifikasi motor jadul menjadi motor lkstrik. Jadi potensi yang ada kita gali," ujar Puji. 

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo mengungkapkan bahwa karya siswa MAN 2 Bandar Lampung tersebut menunjukkan bahwa siswa madrasah sekarang tidak kalah dengan siswa sekolah. 

"Sekolah madrasah itu sudah sejajar dengan sekolah umum. Apalagi kalau kita bicara madrasah aliyah. Itu inovasi atau prestasinya sudah sejajar dengan sekolah umum," ujar Wibowo. 

Karena itu, menurut dia, tidak heran jika saat ini banyak krnag tua menitipkan anaknya untuk sekolah di madrasah, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah sampai Madrasah Aliyah. 

"Jadi prestasinya sudah luar biasa. Bahkan, dalam beberapa kesempatan prestasi yang dicetak oleh kalangan madrasah ada di atas sekolau umum. Ini menandakan bahwa lompatan-lompatan yang selama ini dilakukan teman-teman madrasah sudah luar biasa," ucap Wibowo. 

"Dan ini patut kita banggakan. Tidak hanya yang teman-teman saksikan mereka membuat motor listrik, tapi juga banyak capaian yang lain. Ini hanyalah salah satu inovasi yang terbaru," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement