Senin 18 Dec 2023 16:00 WIB

Perdana, Bantuan ke Gaza Disalurkan Lewat Gerbang Penyeberangan Karem Shalom

Israel telah membuka gerbang penyeberangan Karem Shalom.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Hafil
Karem Shalom
Karem Shalom

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA – Israel telah membuka gerbang penyeberangan Karem Shalom menuju Jalur Gaza pada Ahad (17/12/2023). Untuk pertama kalinya sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, bantuan kemanusiaan ke Gaza dapat didistribusikan lewat gerbang tersebut.

“Mulai hari ini (17 Desember 2023), truk-truk bantuan PBB akan menjalani pemeriksaan keamanan dan dikirim langsung ke Gaza melalui Kerem Shalom, untuk mematuhi perjanjian kami dengan Amerika Serikat (AS),” kata badan militer Israel yang menangani urusan sipil Palestina, COGAT, dikutip laman Middle East Monitor.

Baca Juga

Seorang pejabat perbatasan Palestina mengonfirmasi dibukanya gerbang perbatasan Karem Shalom. Dua sumber di Bulan Sabit Merah Mesir mengatakan, truk-truk bantuan telah melintasi Karem Shalom menuju Gaza pada Ahad. Jumlahnya disebut mencapai 79 truk.

Kepala departemen sipil di COGAT, Kolonel Elad Goren, mengatakan, lembaga-lembaga kemanusiaan belum meningkatkan kapasitas mereka untuk mendistribusikan bantuan guna memenuhi permintaan warga Gaza yang mengungsi ke wilayah selatan Gaza.

“Jika PBB tidak mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan, tidak masalah berapa banyak (gerbang) penyeberangan yang akan kami buka. Mereka tidak bisa mengandalkan mekanisme yang sama seperti sebelum perang. Kami menyesuaikan diri. Sayangnya PBB tidak melakukannya,” kata Goren.

Namun Direktur Komunikasi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Juliette Touma menyangkal pernyataan Goren. “Anda tidak dapat mengirimkan bantuan di bawah langit yang penuh dengan serangan udara,” ucapnya.

Penyeberangan Karem Shalom ditutup ketika Israel mulai meluncurkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober 2023. Sejak saat itu, pintu penyeberangan yang bisa digunakan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza hanya Rafah di Mesir. Israel mengklaim, Rafah hanya dapat menampung masuknya 100 truk per hari.

Kerem Shalom, di perbatasan Mesir, Israel, dan Gaza, adalah salah satu titik transit utama barang masuk serta keluar dari Gaza. Penyeberangan Karem Shalom memungkinkan transit lebih cepat dibandingkan penumpang Rafah yang menyeberang beberapa kilometer jauhnya.

Sejauh ini, agresi Israel ke Gaza telah membunuh sedikitnya 18.800 orang. Lebih dari 14 ribu di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara korban luka sudah menembus angka 51 ribu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement